Mohon tunggu...
Mutia Saka Andini
Mutia Saka Andini Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223010023 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

24 Oktober 2024   22:18 Diperbarui: 24 Oktober 2024   22:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Melestarikan Budaya Tradisional: Menggabungkan nilai-nilai budaya tradisional Jawa dengan modernisasi Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mempertahankan identitas negara dan menetapkan jalan yang jelas untuk menghadapi perkembangan zaman.

4. Aktivisme Anti-Kolonial: Menggunakan platform pendidikan dan moral untuk mempengaruhi pendapat publik dan memobilisasi masyarakat menuju perubahan positif. Untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia, gerakan nasionalis dan pergerakan mahasiswa juga melakukan tindakan fisik.  


-NIlai-nilai apa yang mendasari gaya kepemimpinan Sosrokartono?

Spiritualitas dan Hubungan dengan Tuhan adalah fokus utama Sosrokartono. Ia percaya bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk berbakti dan mengabdi kepada Tuhan melalui tindakan yang baik dan membantu orang lain. Dalam ajarannya, konsep "leladi mring sesami", atau cinta kasih kepada sesama, adalah dasar: orang harus mencintai dan membantu sesama tanpa alasan.

Moralitas Tinggi dan Jiwa Besar Di dalam ajaran moral Sosrokartono, sangat penting untuk memiliki jiwa besar dan kerendahan hati. Ia mengajarkan bahwa orang harus berjiwa besar dan rendah hati, bukan sombong atau egois. Kata-kata paradoks seperti "sugih tanpo bondo", "digdoyo tanpo aji", dan "ngluk tanpo bala" menunjukkan prinsip-prinsip ini. Dengan kata lain, tidak mungkin untuk menjadi kaya tanpa harta, menjadi kuat tanpa kekayaan, bertempur tanpa kekuatan militer, dan menang tanpa merendahkan orang lain. 

1. Kepedulian Sosial dan Kepedulian: Sosrokartono sangat memperhatikan kepedulian sosial. Ia menekankan bahwa manusia harus berkontribusi semaksimal mungkin kepada sesama manusia dan lingkungannya. Dengan memprioritaskan kepentingan bersama dan kesejahteraan bersama, ajarannya menggugah kesadaran manusia akan tanggung jawabnya sebagai warga dalam kehidupan bersama.

2. Relevansi dengan Pancasila: Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia. Ajaran moral Sosrokartono sangat terkait dengan Pancasila. Ajaran Sosrokartono tentang pentingnya bekerja sama dan membantu sesama juga mencerminkan nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, musyawarah, dan silaturahmi. Selain itu, ajaran Sosrokartono tentang kerendahan hati dan jiwa besar juga sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang menekankan pentingnya kesederhanaan dan keadilah dalam pergaulan masyarakat.

3. Hasil untuk Kepemimpinan: Nilai-nilai ini sangat penting untuk kepemimpinan. Sosrokartono membahas moralitas dan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perilakunya yang konsisten dan humanis, ia menjadi teladan bagi banyak orang. Oleh karena itu, ia mendorong para pemimpin lainnya untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam tindakan dan keputusan mereka.

Ajaran Sosrokartono juga menjawab masalah modernisasi dan globalisasi, seperti demoralisasi dan krisis jati diri. Ia memberi tahu kita bahwa kita tidak boleh berpikir dengan cara yang materialistis, individualistis, pragmatistis, hedonisistis, atau sekuleristis. Sebaliknya, kita harus memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, ajaran moral Sosrokartono berfungsi sebagai solusi untuk masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.

Kesimpulannya yaitu nilai-nilai spiritualitas, moralitas tinggi, kepekaan sosial, dan relevansi dengan Pancasila membentuk gaya kepemimpinan Sosrokartono. Dia menjadi inspirasi bagi banyak pemimpin Indonesia karena ajaran moralnya yang kaya akan substansi dan relevan dalam menangani masalah kehidupan bangsa.
 
- Bagaimana Konteks sejarah dan sosial pada zamannya mempengaruhi motivasi dan tu
juan kepemimpinan Sosrokartono?

Secara keseluruhan, situasi sosial dan sejarah masa lalu Sosrokartono berdampak pada motivasi dan tujuan kepemimpinannya dalam beberapa cara:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun