Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya laptop merah maroon butut itu menyala. Ku masukkan kepingan DVD yang pinggiranya sedikit berkarat. Layar laptopku seketika gelap.
"Sialan." Umpatku. Belum sempat tanganku menekan power off. Tiba-tiba layarnya memunculkan warna putih. Biru. Putih. Kemudian hitam. "DVD sialan."
Sebelum aku menutup paksa laptoku, tiba-tiba layarnya menyala. Memutarkan sebuah video. Kepalaku yang masih nyut-nyutan seketika bermuara pada titik fokus. Video itu menampilkan seorang anak kecil di sebuah rumah sakit. Terbaring dengan banyak selang di tubuhnya. Lalu, berpindah ke sebuah kolam renang. Berpindah ke bandara. Ke sebuah rumah, dan terkahir di sebuah embung.
Jantungku berdebar-debar menyaksikan video itu. Kepalaku semakin sakit.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA." Ku tutup laptopnya dan membantingnya.
Semua peristiwa dalam video itu... "Sial."
Ya, anak kecil dalam video kecil itu adalah aku. Aku tidak ingat tepatnya berada diusia berapa. Tapi, aku meyakini benar anak kecil itu aku. Videonya memang tidak jernih, tapi setiap tempat yang berada di dalamnya adalah lokasi yang aku tau persis.
Kakek itu... "Putar ini. Dan lewati saja adegan yang paling kau benci."
Ku buka lagi laptopku, menyalakannya kembali video itu. Kali ini ku putar ulang pada setiap bagiannya. Kepalaku masih berdenyut.
***
Rumah sakit, 2006.