maka muncul ketidakpuasan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Korupsi juga
memperburuk ketidakadilan sosial, karena hanya segelintir orang yang merasakan manfaat
dari hasil korupsi tersebut, sementara sebagian besar masyarakat harus berjuang dengan
kondisi kehidupan yang sulit. Fenomena ini memicu ketidaksetaraan sosial yang semakin
tajam, di mana akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan kesempatan
kerja hanya tersedia bagi kelompok yang memiliki koneksi atau kekuasaan.
Secara ekonomi, korupsi menghambat investasi dan merusak iklim bisnis di daerah. Investor
cenderung enggan menanamkan modal di wilayah yang memiliki tingkat korupsi tinggi
karena ketidakpastian hukum dan risiko tambahan yang ditimbulkannya. Selain itu, korupsi
menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien, di mana anggaran pembangunan
digunakan tidak sesuai dengan prioritas atau kebutuhan masyarakat setempat. Misalnya,