Mohon tunggu...
MULYANA AHMAD DANI 111211231
MULYANA AHMAD DANI 111211231 Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administarasi di Kantor Balai Monitor SFR Kelas I Jakarta

Futsal, Sepakbola dan Catur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hakekat Kepemimpinan

12 Desember 2024   13:53 Diperbarui: 12 Desember 2024   13:53 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Efek aditif terjadi ketika kontribusi pemimpin transformasional terhadap berbagai dimensi organisasi (seperti motivasi, kinerja, kepuasan, komitmen, dan inovasi) saling mendukung dan memperkuat satu sama lain. Efek ini lebih besar dibandingkan dengan hanya menjumlahkan kontribusi masing-masing faktor secara terpisah. Secara praktis, ini berarti bahwa pemimpin transformasional tidak hanya meningkatkan satu aspek (misalnya, kinerja individu) tetapi juga membawa dampak positif yang memperkuat elemen-elemen lain dalam organisasi, seperti kerjasama tim, budaya organisasi, dan pencapaian tujuan jangka panjang.

Contoh Penerapan Efek Aditif dalam Organisasi

  • Contoh Kasus: Seorang CEO yang memimpin perusahaan teknologi dengan gaya kepemimpinan transformasional.
    • CEO ini menginspirasi timnya untuk berinovasi, menciptakan visi bersama untuk masa depan perusahaan, dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan pengikutnya.
    • Efek aditif muncul ketika inovasi yang didorong oleh tim, bersama dengan motivasi tinggi mereka untuk mencapai visi perusahaan, menghasilkan produk baru yang sukses dan meningkatkan keuntungan, sambil juga meningkatkan kepuasan karyawan yang kemudian mengarah pada pengurangan turnover.

The Additive Effect of Transformational Leadership menggambarkan bagaimana gaya kepemimpinan transformasional memiliki dampak kumulatif yang lebih besar daripada gaya kepemimpinan lainnya. Pemimpin transformasional tidak hanya berfokus pada pencapaian tujuan jangka pendek, tetapi juga pada pembangunan tim, peningkatan motivasi, dan pengembangan individu, yang semua ini saling memperkuat dan memberikan hasil yang lebih besar dan lebih berkelanjutan. 

Apollo 2023
Apollo 2023

Apollo 2023
Apollo 2023

Apollo 2023
Apollo 2023

Servant Leadership adalah gaya kepemimpinan yang dikembangkan oleh Robert K. Greenleaf pada tahun 1970-an. Gaya kepemimpinan ini menekankan bahwa pemimpin seharusnya melayani terlebih dahulu, dengan tujuan utama untuk membantu orang lain tumbuh dan berkembang. Pemimpin yang melayani bertindak lebih sebagai pelayan daripada otoritas atau penguasa, dan mereka berfokus pada kesejahteraan pengikut mereka dan organisasi secara keseluruhan. 

Prinsip Utama dalam Servant Leadership

  1. Pelayanan kepada Orang Lain

    • Pemimpin melayani kebutuhan orang lain, memfasilitasi perkembangan mereka, dan membantu mereka mencapai potensi penuh mereka.
    • Pemimpin menempatkan pengikut di depan kepentingan mereka sendiri dan berfokus pada kesejahteraan mereka.
  2. Empati

    • Pemimpin menunjukkan empati terhadap pengikut dengan memahami perasaan, tantangan, dan kebutuhan mereka.
    • Empati memungkinkan pemimpin untuk mendengarkan dan memberikan dukungan dengan cara yang lebih manusiawi.
  3. Mendengarkan secara Aktif

    • Pemimpin yang melayani sangat fokus pada mendengarkan dengan seksama kebutuhan dan kekhawatiran orang lain, serta mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.
  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun