Mohon tunggu...
MULYANA AHMAD DANI 111211231
MULYANA AHMAD DANI 111211231 Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administarasi di Kantor Balai Monitor SFR Kelas I Jakarta

Futsal, Sepakbola dan Catur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kemimpinan Republik Platon

22 Oktober 2024   14:53 Diperbarui: 22 Oktober 2024   15:52 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akal yang Mengatur: Rasionalitas Sebagai Pemimpin

Dalam filsafat Platon, khususnya di Republic IV 434b hingga 434c, Platon menjelaskan bahwa manusia harus dipimpin oleh akal sehat dan rasionalitas. Platon membagi jiwa manusia menjadi tiga bagian: logistikon (rasional), thumos (spirited), dan epithumia (appetitive). Bagian rasional dari jiwa manusia yang dikenal sebagai logistikon adalah yang seharusnya memegang kendali, karena hanya melalui akal rasional, seseorang bisa membuat keputusan yang bijaksana dan adil.

Platon membagi masyarakat ideal ke dalam tiga kelas, yang mencerminkan tiga bagian jiwa tersebut:

  1. Kelas Penguasa (Rasional – Logistikon): Kelompok ini terdiri dari para pemimpin yang rasional, yang bertugas membuat keputusan berdasarkan pemikiran yang matang dan kebijaksanaan. Platon percaya bahwa hanya mereka yang telah mendidik akal mereka melalui filsafat yang mampu memimpin dengan adil.

  2. Kelas Pejuang (Spirited – Thumos): Ini adalah kelas yang melindungi dan menjaga masyarakat. Mereka memiliki semangat tinggi, keberanian, dan kehormatan. Namun, mereka harus dipandu oleh kelas rasional untuk menghindari keputusan yang didasarkan pada emosi semata.

Kelas Pekerja (Appetitive – Epithumia): Kelas ini mencakup mereka yang terlibat dalam produksi ekonomi dan pekerjaan fisik. Nafsu, keinginan, dan kebutuhan materi mereka adalah hal-hal yang dominan, dan oleh karena itu mereka membutuhkan bimbingan dari kelas penguasa dan pejuang agar kehidupan sosial tetap harmonis.

Peran Rasionalitas dalam Kepemimpinan

Menurut Platon, akal rasional harus menjadi pemandu utama dalam semua tindakan manusia, terutama dalam konteks kepemimpinan. Hal ini berkaitan dengan konsep ugahari atau kehidupan sederhana, di mana manusia tidak boleh dikuasai oleh nafsu dan keinginan yang berlebihan (epithumia). Kepemimpinan yang baik adalah yang dijalankan dengan dasar akal sehat dan kebijaksanaan praktis.

Di sini, kita melihat konsep Mees Logistikon atau rasionalitas sebagai inti dari kepemimpinan yang efektif. Mereka yang memimpin harus memahami dan mengendalikan keinginan-keinginan manusiawi yang tidak rasional dan memfokuskan diri pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Paideia: Pendidikan Sebagai Kunci

Selain itu, Platon juga menekankan pentingnya Paideia, yaitu sistem pendidikan yang tidak hanya fokus pada pengetahuan intelektual, tetapi juga mencakup pelatihan moral dan fisik. Paideia adalah konsep pendidikan yang menyeluruh yang bertujuan membentuk individu menjadi manusia yang unggul secara moral, etika, dan intelektual. Dalam budaya Yunani klasik, Paideia meliputi berbagai bidang studi seperti tata bahasa, retorika, logika, musik, filsafat, dan olahraga, untuk mengembangkan seluruh potensi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun