Problem Ignorance: Pendidikan Menurut Platon dan Ki Hadjar Dewantara
Salah satu tantangan terbesar dalam pendidikan adalah ignorance atau ketidaktahuan. Baik Platon maupun Ki Hadjar Dewantara memahami pentingnya mengatasi ketidaktahuan melalui pendidikan yang tepat. Keduanya melihat pendidikan sebagai proses yang mendalam, yang lebih dari sekadar transfer informasi; itu adalah proses pembentukan karakter dan pikiran.
Ki Hadjar Dewantara dan Taman Siswa: Pendidikan untuk Kemerdekaan
Ki Hadjar Dewantara, pendiri sistem pendidikan Taman Siswa di Indonesia, juga berbagi pandangan bahwa pendidikan adalah jalan untuk membebaskan manusia dari ketidaktahuan dan penindasan. Filosofinya tentang pendidikan dirangkum dalam tiga semboyan utama:
Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberikan teladan): Seorang pemimpin atau guru harus mampu menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Ini serupa dengan konsep Mimesis dalam pemikiran Platon, di mana tiruan atau contoh memainkan peran penting dalam pembelajaran.
Ing Madyo Mbangun Karso (Di tengah memberi semangat): Seorang pendidik atau pemimpin tidak hanya memberikan contoh, tetapi juga harus mampu memotivasi dan menginspirasi. Pendidikan bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga soal membangkitkan semangat belajar dan berkarya.
Tut Wuri Handayani (Di belakang memberikan dorongan): Setelah memberikan teladan dan motivasi, guru atau pemimpin harus mendorong orang untuk berkembang secara mandiri. Tujuannya adalah menciptakan individu yang bebas berpikir dan bertindak dengan tanggung jawab, sejalan dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan sebagai proses pembebasan.
Paideia: Kesehatan, Kebijaksanaan, dan Kebahagiaan dalam Pendidikan
Dalam tradisi pendidikan Yunani klasik, Paideia adalah konsep yang lebih dari sekadar transfer pengetahuan. Itu adalah sistem yang mencakup pengembangan jasmani, moral, dan intelektual seseorang, bertujuan untuk menciptakan individu yang utuh. Platon percaya bahwa melalui Paideia, seseorang bisa mencapai keutamaan hidup, yang mencakup keseimbangan antara kesehatan fisik, kebijaksanaan praktis, dan kebahagiaan yang sejati.