Mohon tunggu...
MULYANA AHMAD DANI 111211231
MULYANA AHMAD DANI 111211231 Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administarasi di Kantor Balai Monitor SFR Kelas I Jakarta

Futsal, Sepakbola dan Catur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kemimpinan Republik Platon

22 Oktober 2024   14:53 Diperbarui: 22 Oktober 2024   15:52 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiga Bagian Jiwa Manusia

  1. Logistikon (Rasional): Bagian rasional dari jiwa manusia adalah yang tertinggi menurut Platon. Logistikon berfungsi untuk berpikir secara rasional, membuat keputusan yang bijaksana, dan memimpin bagian-bagian lain dari jiwa. Platon percaya bahwa manusia hanya bisa mencapai kebijaksanaan dan keutamaan jika bagian rasional dari jiwa ini dikembangkan melalui pendidikan yang benar.

    Relevansi Bagi Generasi Sekarang: Pendidikan modern harus memprioritaskan pengembangan kemampuan berpikir kritis dan logis pada setiap individu. Dengan memperkuat aspek rasional ini, generasi sekarang akan lebih mampu membuat keputusan yang cerdas dan bijak, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

  2. Thumos (Emosional atau Spirited):Thumos adalah bagian jiwa yang mengatur emosi seperti semangat, keberanian, dan ambisi. Ini adalah bagian dari diri manusia yang mendorong seseorang untuk bertindak dan melindungi keadilan. Namun, tanpa pengendalian yang tepat oleh akal, thumos bisa berubah menjadi agresi yang tidak terkendali.

    Relevansi Bagi Generasi Sekarang: Emosi, semangat, dan ambisi adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Namun, pendidikan harus mengajarkan bagaimana mengendalikan emosi ini, sehingga digunakan untuk tujuan yang baik. Generasi sekarang perlu belajar untuk menjaga keseimbangan antara semangat dan pengendalian diri, agar tidak terjebak dalam tindakan yang impulsif.

  3. Epithumia (Nafsu atau Keinginan Fisik):Epithumia adalah bagian jiwa yang berhubungan dengan kebutuhan dan keinginan fisik, seperti makan, tidur, dan reproduksi. Meskipun bagian ini penting untuk kelangsungan hidup manusia, Platon menekankan bahwa epithumia harus dikendalikan oleh bagian rasional, agar tidak menguasai diri manusia dan mengarah pada kehidupan yang hanya berfokus pada kepuasan materi.

    Relevansi Bagi Generasi Sekarang: Di era modern, di mana godaan materialisme dan konsumerisme sangat kuat, penting bagi generasi sekarang untuk belajar mengendalikan nafsu mereka. Pendidikan harus mengajarkan pentingnya moderasi dan pengendalian diri, agar seseorang tidak menjadi budak dari keinginan fisik atau materi.

Simbol Kekuasaan dalam Diri Manusia

Pada bagian ini, dijelaskan simbol-simbol kekuasaan dalam diri manusia, yang meliputi:

  • Logistikon (Rasionalitas): Memimpin jiwa manusia dan mengarahkan ke arah kebaikan tertinggi.
  • Thumos (Spirited/Emosional): Sebagai sumber kekuatan dan semangat untuk bertindak, yang harus diarahkan dengan benar oleh rasionalitas.
  • Epithumia (Nafsu): Nafsu dan keinginan yang harus dikendalikan agar tidak menguasai seluruh diri manusia.

 Platon menekankan pentingnya pendidikan yang berfungsi untuk mengendalikan jiwa manusia, yang terdiri dari rasionalitas (logistikon), emosi (thumos), dan nafsu (epithumia). Pendidikan menurut Platon adalah proses transformasi diri dari ketidaktahuan menuju kebijaksanaan. Melalui Paideia, pendidikan holistik ini membentuk manusia yang memiliki keutamaan moral, kebijaksanaan praktis, dan keseimbangan hidup. 

Platon juga menggunakan metafora seperti Matahari, Dua Garis Membagi, dan Alegori Gua untuk menggambarkan perjalanan ini, di mana pendidikan membantu manusia keluar dari ketidaktahuan menuju pemahaman yang lebih tinggi dan kehidupan yang lebih bermakna, baik secara pribadi maupun dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun