Mohon tunggu...
MULIADISPd
MULIADISPd Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Negeri 3 Kota Pagar Alam

Dengeri Musik dan Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Motivasi Hasil Belajar Matematika Melalui Media PAPI(Papan Pintar)

26 Februari 2024   20:00 Diperbarui: 26 Februari 2024   20:03 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1XoFXmST06ZvYr4as6hsZ2TK0blPWNfXI

 

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

 

(PTK)

 

MOTIVASI HASIL BELAJAR  MATEMATIKA MELALUI MEDIA PAPI(PAPAN PINTAR) PADA MATERI PERKALIAN BILANGAN CACAH SAMPAI 100

 

SISWA KELAS IV C SD NEGERI 3 KOTA PAGAR ALAM

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

DI SUSUN OLEH:

 

MULIADI,S.PD

 

NIM.  06284882326267

 

 

 

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN III

 

BIDANG STUDI PGSD

 

TAHUN 2023

 

 

 

 

PRODI PENDIDIKAN PROFESI GURU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

 

UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

 

TAHUN 2024

 

 

ABSTRAK

 

 

 

 

 

 

 

Masih rendahnya motivasi hasil belajar  matematika pada materi perkalian bilangan cacah sampai 100 siswa kelas IV C SD Negeri 3 Kota Pagar Alam. Oleh sebab itu, diperlkukan adanya media pembelajaran yang dapat memotivasi siswa belajar matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk PAPI (Papan Pintar) yang valid, praktis, efektif dan layak serta mnyenangkan peserta didik khususnya dikelas IV C SD Negeri 3 Kota Pagar Alam. 

sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran PAPI (Papan Pintar) dikembangkan dengan metode PBL (Problem based learning) adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berfikir kritis dan selalu terampil dalam menyelesaikan suatu  permasalahan. Instrument penelitian terdidi dari lembar validasi, lembar respon siswa, dan tes kemampuan perkalian bilangan cacah sampai 100. 

Berdasarkan hasil  validasi yang diperoleh bahwa media PAPI(Papan pintar) memiliki kriteria layak dan respon siswa yang sangat baik, dan uji kemampuan diperoleh bahwa rata-rata  hasil motivasi belajar siswa menggunakan media PAPI(Papan Pintar) lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar yang tidak menggunakan PAPI(Papan Pintar). Disimpulkan bahwa PAPI(Papan Pintar) dinyatakan valid, praktis, efektif serta menyenangkan dan layak digunakan sebagai media PAPI(Papan Pintar)  dapat digunakan sebagai media permainan matematika untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan perkalian bilangan cacah sampai 100.

 

Kata kunci:Pengembangan media PAPI(Papan Pintar), Pembelajaran matematika

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                  

 

PENDAHULUAN

 

            Tujuan pembelajaran merupakan tanggung jawab guru yang harus dipilih dan ditentukan dengan hati-hati penuh dengan rincian untuk menciptakan  proses pembelajaran yang bermakna(Rahmani  &  Widyasari,  2018;  Wulandari  et  al.,  2020). Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki peserta didik  sebagai akibat dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur (Sriyanti et al., 2022; Suparman et al., 2020). 

Matematika merupakan mata pelajaran yang perlu disampaikan dan pahami oleh peserta didik  disekolah dasar (Antara  et  al.,  2020;  Nikmah  et  al.,  2019). Pembelajaran matematika tidak hanya berhitung saja, akan tetapi pemberian pembelajaran matematika dapat mengembangkan potensi kereatifitas peserta didik, mengembangkan otak bagian sebelah kiri yakni analisis rasional dan pemmbelajaran matematika juga untuk mengembangkan kemampuan berfikir logis pada peserta didik (Budiyono, 2022; Faseha et al., 2021). 

 

            Berdasarkan observasi dan wawancara menunjukkan bahwa kemampuan dasar matematika peserta didik pada perkalian bilangan cacah sampai 100 masih pada tingkat yang rendah. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan salah satu guru menunjukkan bahwa pemahaman peserta didik tentang perkalian bilangan cacah sampai 100 berdampak kurang termotivasi kurang efektifnya sehingga mempengaruhi hasil belajar. 

Hasil belajar perkalian bilangan cacah sampai 100 pada peserta didik saya kelas IV C SDN. 3 Kota Pagar Alam sendiri peserta didiknya mengalami kesulitan dan tidak termotivasi untuk belajar.dalam menyelesaikan soal perkalian bilangan cacah sampai 100 yang diberikan. Hal ini dikarenakan saya memintak peserta didik untuk menghafal perkalian dirumah peserta didik tidak menghafalnya dan peserta didik sudah menganggap terlalu sulit dan tidak termotivasi untuk mempelajarinya. 

Hal ini selaras dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara kesiapan belajar dan kemampuan berhitung peserta didik terhadap hasil belajar matematika tentang perkalian bilangan cacah sampai 100.

 

            Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya penggunaan media pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. (Putri,2017;  Yuniarni  et  al., 2020). Media   pembelajaran   merupakan   alat   bantu   yang   digunakan   oleh   guru   untuk berkomunikasi  dengan  siswa,  media  pembelajaran  juga  merupakan  alat  bantu  yang  dapat mempermudah  guru  dalam  penyampaian  materi  dan  mempermudah  siswa  untuk  memahami materi  yang  disampaikan(Antara et al., 2022; Marfu’ah et al., 2019).

Media  pembelajaran merupakan salah satu cara atau alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini  dilakukan  untuk  merangsang  pola pembelajaran  agar  dapat  menunjang  keberhasilan  dari proses  belajar  mengajar  sehingga  kegiatan  belajar  mengajar  dapat  efektif  untuk  mencapai tujuan  yang  diinginkan(Hendi  et  al.,  2020;  Twozia,  2021). 

Media  secara  garis  besar  adalah manusia, materi, atau kejadian yangmembangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap(Antara & Dewantara, 2022; Parsianti et al.,  2020).Penggunaan  media  dalam  pembelajaran  merupakan  salah  satu  upaya  untuk  dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.

 

            Salah satu media yang dapat dikembangkan pada pembelajaran matematika disekolah dasar adalah media PAPI(Papan Pintar) perkalian bilangan cacah sampai 100. Kelemahan dari media PAPI (Papan Pintar) adalah: walaupun bahan untuk membuat media papan pintar susah di buat , bila terkena angin sedikit saja, bahan yang ditempel tersebut akan berhamburan jatuh. 

Kelebihan media PAPI (Papan Pintar) adalah: Guru dapat membuat sendiri media PAPI (papan pintar), Media ini dapat dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti dan cermat, Media ini dapat memusatkan perhatian peserta didik terhadap suatu masalah yang dibicarakan,dapat menghemat waktu pembelajaran, karena segala sesuatu sudah dipersiapkan terlebih dahulu dan peserta didik juga dapat melihat sendiri secara langsung.

 

            Media PAPI(Papan Pintar) merupakan suatu alat yang dibuat sedemikian rupa bentuk papan segiempat yang terbuat dari kardus bekas dari pada berserakan mending dibuat media pembelajaran. Ada gelas ale-ale bekas, ada sedotan es bekas, ada kertas origami, ada karton pelangi, ada lakban netral serta lem kertas (MULIADISPD, 2022/2023). Media PAPI (Papan Pintar) ini saya buat sendiri dengan mengumpulkan bahan-bahan bekas Peserta didik kelas IV C SDN. 3 Pagar Alam jajan. Yang saya bentuk sedemikian rupa bagaimana supaya menarik perhatian peserta didik saya dalam belajar matematika tentang perkalian bilangan cacah sampai 100.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar  1. Media PAPI(Papan Pintar)

 

 

            Media PAPI(Papan Pintar) dibuat dengan semenarik mungkin agar peserta didik termotivasi belajar matematika dan memahami dengan mudah materi tersebut.secara tidak langsung media PAPI (Papan Pintar) ini akan menuntun peserta didik kita dalam memahami materi menjadi lebik baik dan termotivasi, peroses pembelajaran akan menjadi lebih efektif, dan peserta didik akan memiliki pengalaman belajar karena peserta didik tersebut menggunakanya. 

Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk PAPI(Papan Pintar) yang valid, oraktis, efektif, menyenangkan dan layak sebagai media pembelajaran matematika permulaan di sekolah dasar. Media PAPI(Papan Pintar) yag dikembangan difokuskan pada topic perkalian bilangan cacah sampai 100. Pengembangan Media PAPI(Papan Pintar) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi minat belajar peserta didik kelas IV C SDN. 3 Pagar Alam.

 

 

 

 

 

 

 

METODE

 

 

 

            Penelitian ini termasuk dalam penelitian Research and Development (R&D)(Afandi, 2015).Model   pengembangan   yang   digunakan   dalam   penelitian   ini   adalah   model pengembangan  4D  yang  dikembangkan  oleh  Thiagarajan  (1974).  Prosedur  pengembangan dalam  penelitian  ini  meliputi  tahap  pendefinisian,  tahap  perancangan,  tahap  pengembangan, dan   tahap   penyebarluasan(Antara   et   al.,   2020).

Prosedur   pengembangan   4D   berisi identifikasi   masalah,   pengumpulan   data,   analisiskebutuhan   siswa,   menentukan   solusi, perancangan  media,  desain  media,  penyusunan  peraturan  permainan,  validasi  media,  revisi desain,  uji  coba  produk  skala  kecil,  uji  coba  produk  skala  besar,  revisi  desain  produk  final, dan produk akhir. Namun, pada penelitian ini peneliti melakukan modifikasi terhadap model pengembangan  4D  yang  dibuat dan dikembangkan  oleh Muliadi,S.Pd Guru Kelas IV C SDN. Negeri 3 Pagar Alam. yaitu  pengembangan  media  PAPI(Papan pintar) dilakukan hanya hingga tahap pengembangan. 

Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan yang  dimiliki  peneliti  untuk  tahap  penyebarluasan. Populasi pada penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV C SD Negeri 3 Pagar Alam yang berjumlah  31 peserta didik. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV C  sebagai uji coba prodak atau kelompok kontrol  dan kelas eksperimen.

 

            Penelitian dilaksanakan pada semester 1 tanggal, 2-3 Agustus 2023 sebanyak 2 kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 3 Pagar Alam. Populasi pada penbelitian ini yaitu 31 peserta didik kelas IV C SD Negeri 3 Pagar Alam yang menjadi Sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan adanya pengisian angket instrumen untuk melakukan validasi yaitu media dan materi dan peserta didik untuk melihat kelayakan pada pengembangan media PAPI(Papan Pintar) seperti kriteria yang disajikan pada table 1 dan table 2. 

Presentase untuk untuk menentukan kelayakan media PAPI(Papan Pintar) diinterpetasikan dengan acuan seperti pada table 1. Kemudian data yang diperoleh melalui angket respon peserta didik digunakan untuk melihat respon peserta didik pada media PAPI(Papan Pintar) diinterpretasikan pada acuan seperti pada table 2. Selanjutnaya untuk mengetahui efektivitas media PAPI(Papan Pintar) digunakan penguji databerupa Uji t, yang didahului dengan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas sebaran data dan homogenitas   varians.

 

Tabel 1. Kriteria Deskriptif Kelayakan Materi dan Media

 

interval (%)

interpretasi

80-100 %

Sangat Layak

60-80

Layak

40-60

Cukup Layak

20-40

Tidak Layak

0-20

Sangat Tidak Layak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Hasil 

 

            Kesimpulan dari analisis kebutuhan peserta didik pada tahap pendifinisian sebagai berikut: 1) Rendahnya Motivasi belajar peserta didik pada perkalian bilangan cacah sampai 100; 2) penghambatan pembelajaran dikarenakan kemampuan matematika pada perkalian bilangan cacah sampai 100 rendah; 3) Solusinya ialah meningkatkan kemampuan matematika peserta didik secara instan agar tidak semakin tertinggal pembelajaran. 

Kemampuan perkalian bilangan cacah sampai 100 di dapat dengan memperbanyak latihan atau belajar. Namun  kendala lain akan muncul seperti malas belajar matematika dikarenakan matematika dianggap membosankan dan lainya. Maka peneliti membuat kesimpulan untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi belajar matematika peserta didik secara tidak langsung dengan menggunakan media PAPI(Papan Pintar) matematika. Analisis kebutuhan ini menciptakan ide atau gagasan untuk membuat media PAPI(Papan Pintar ) Matematika.

 

            Tahapan perencanaan dilakukan dengan mengembangkan media PAPI (Papan Pintar) sebelumnya yang hanya memiliki 3 pemain sekarang sudah 4 pemain. Tahap awal yaitu pengambilan sedotan es. Setelah itu memotong sedotan di bagi 2. Setelah itu kardus besar dibelah-belah dibentuk segi empat dan dibungkus dengan karton pelangi dan dibalut dengan lakban netral sampai terbungkus semua kemudian dipasang gelas ale-ale sebanyak 5 gelas ale-ale bagian atas dan 5 gelas ale-ale bagian bawahnya. 

Lalu memasang pelastik bekas pembungkus sedotan dipotong dua dan dilem dengan lem kayu dan ditempelkan di pojok kanan kiri kadus yang tadi untuk tempat potongan sedotan yang sudah dipotong dua tadi. Lalu ditempel dengan gambar jari dan gambar mainan untuk mempercantik media PAPI yang dibuat. Kemudian membuat kartu angka untuk menghitung. 

Dan dilanjutkan membuat tempat memasukkan kartu angka untuk menghitung soal perkalian. Lalu ditempel dengan tulisan PAPI(Papan Pintar) diletakan dibagian atas kardus media PAPI tersebut.

 

 

 

 

 

 

Ada pun media yang dihasilkan dalam pnelitian pengembangan ini disajikan pada Gambar 1 dan Gambar 2.

 

  

 

 

 

 

 

 

Gambar 1. PAPI (Papan Pintar)                    Gambar 2. Peroses pemasangan PAPI

 

 

            Media PAPI(Papan Pintar) memiliki beberapa peratuan yang harus diperhatikandan dipahami untuk dapat bermain dengan baik. Adapun  peraturan dalam bermain tersebut, sebagai beerikut: a) permainan terdiri dari 4 atau 5 orang lebih satu kelompok; b) setiap kelompok memegang peran semua ada yang menghitung sedotan, ada yang memasukan ke gelas sedotanya ada yang memasang kartu angkanya sesuai soal da nada yang menulis dilembar jawabnya; c) setiap kelompok diberikan 5 soal perkalian bilangan cacah dengan waktu 5 menit.

 

            Tahapan pengembangan diawali dengan proses validasi media oleh ahli. Tabel 2 menunjukan hasil validasi media yang dilakukan oleh ahli media.

 

Tabel 2. Hasil penilaian Ahli Media

 

Aspek Penilaian

Jumlah Skor

Skor Penilaian

Presentase

Penilaian

Prosedur 

24

25

95 %

Sangat Layak

Estetika 

26

20

95 %

Sangat Layak

Jumlah Skor 

50

50

95 %

Sangat Layak

 

 

 

            Berdasarkan  perhitungan pada Tabel 2 maka diketahui persentase validasi media berdasarkan penilaian ahli media adalah sebesar 95 % dengan kategori penilaian Sangat Layak. Selanjutnya, hasil penilaian oleh ahli materi disajikan pada Tabel 3.

 

Tabel 3. Hasil Penilaian Ahli Materi

 

Aspek Penilaian

Jumlah Skor

Skor Ideal

Presentase

Keriteria

Segi Edukasi

24

25

96 %

Sangat Layak

Segi Peraturan Permainan 

26

25

96 %

Sangat Layak

Jumlah Skor 

50

50

96 %

 Sangat Layak 

 

 

 

Berdasarkan  perhitungan  pada Tabel 3 maka  diketahui  persentase  validitas  media berdasarkan  penilaian  ahli  materi  adalah  sebesar 96% dengan  kategori  penilaian  Sangat Layak. Berdasarkan  hasil  validasi  ahli materi dan ahli  media  disimpulkan  bahwa PAPI (papan pintar) sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran.

 

Selanjutnya,  dilakukan  uji  efektivitas  media PAPI (Papan  Pintar)  untuk  memperoleh  data sekunder  berbentuk  kuantitatif.  Data  ini  diperoleh  melalui  tes  tertulis terkait  kemampuan berhitung  perkalian bilangana cacah sampai 100.  Kemudian  peneliti  melakukan  analisis  data  untuk menentukan  ada  atau  tidaknya  perbedaan  rata-rata  hasil  belajar  peserta didik   yang  menggunakan media PAPI(Papan  Pintar)  dengan  rata-rata  hasil  belajar  Peserta didik   yang  tidak menggunakan  media PAPI(Papan  Pintar).  

Uji  efektivitas  media PAPI(Papan  Pintar)  menggunakan  1 kelas  yaitu  kelas IV C SD Negeri 3 Pagar Alam sebagai  kelas control dan  sekaligus sebagai  kelas eksprimen.  Kelas  eksperimen  merupakan kelas  yang  menggunakan  media  Papan  pintar  dan  kelas  kontrol  merupakan  kelas  yang  tidak menggunakan media PAPI(Papan Pintar).

 

            

 

 

 

 

 

PEMBAHASAN

 

 

 

Berdasarkan  hasil analisis  uji-t  diperoleh  bahwa  terdapat  perbedaan  rata-rata  hasil belajar  siswa  yang  menggunakan  media  PAPI (Papan  Pintar) dan  yang  tidak  menggunakan  media PAPI (Papan  Pintar).  Rata-rata  hasil  belajar  siswa  yang  menggunakan  media PAPI ( Papan  Pintar)  lebih tinggi  dari pada  rata-rata  hasil  belajar  siswa  yang  tidak  menggunakan  media  PAPI (Papan  Pintar). Dengan  demikian,  dapat  disimpulkan  bahwa  media PAPI (Papan  Pintar)  efektif  digunakan  untuk meningkatkan  kemampuan  operasi  hitung  siswa.  

Hal  ini  dikarenakan  dengan  menggunakan media  PAPI (Papan  Pintar), kegiatan  belajar  siswa  menjadi  menyenangkan  dan  siswa  dapat  terlibat aktif  dalam  penggunaan  media  sehingga  memperoleh  pengalaman  yang  lebih  bermakna (Akhir et al., 2021; Kamaladini et al., 2021). Media permainan akan menghasilkan hasil yang optimal apabila membuat siswa aktif dalam kegiatan belajarnya (Kharisma & Arvianto, 2019; Maqfiroh  et  al.,  2021).  

Partisipasi  siswa  dalam  pembelajaran  sangat  diperlukan  meskipun menggunakan media pembelajaran. Dari  serangkaian  aktivitas  belajar  yang  dilakukan  oleh  siswa  di  kelas  IV C (kelas eksperimen),  pembelajaran  matematika  khususnya  perkalian  menggunakan  media  PAPI (Papan Pintar)   mampu   mendorong   siswa   untuk   lebih   aktif   belajar   dan   lebih   fokus   dalam pembelajaran.  Hal  ini  juga  sejalan  dengan  pernyataan yang  mengemukakan  bahwa terdapat pengaruh  yang  signifikan  penggunaan  media  pembelajaran  dan  kreativitas  guru  secara bersama-sama  terhadap  prestasi  belajar  siswa (Marfu’ah et al., 2019; Purmadi & Surjono, 2016).

Media PAPI (Papan Pintar) merupakan  media grafis yang secara  efektif dapat menampilkan pesan-pesan  tertentu  secara  praktis,  yang  terdiri  atas  papan,  tampilan-tampilan  berbentuk gambar, huruf maupun angka yang dapat dipasang maupun dihapus (Kamaladini et al., 2021; Yosiva et al., 2021). 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa paham dengan apa  yang  disampaikan  guru  dan  lebih mudah  mengingat  perkalian bilangan cacah sampai 100  dengan  menggunakan PAPI (Papan Pintar) sebagai media pembelajaran dikelas. Guru didorong untuk menerapkan berbagai mata  pelajaran  untuk  digunakan  pada  media  PAPI (Papan  Pintar)  untuk  mendorong  minat  siswa untuk  belajar  lebih  aktif.  

Berdasarkan  penelitian  ini,  beberapa  peserta didik  masih  memiliki  daya ingat yang lemah meskipun sudah menggunakan media pembelajaran. Oleh karna itu, selain menerapkan  media  pembelajaran  didalam  kelas,  menerapkan  bentuk  pembelajaran  yang dilaporkan dapat memberdayakan metakognisi secara optimal dan sangat dianjurkan.

 

            Berdasarkan  nilai  dari  ahli  media,  ahli  materi,  ahli  pembelajaran,  siswa  dan  guru media  pembelajaran  PAPI (Papan  Pintar)  perkalian  Bilangan Cacah sampai 100 menjadi  produk  akhir  yang  layak digunakan dalam proses belajar mengajar matematika pada materi perkalian kelas IV C SD Negeri 3 Pagar Alam. 

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan saat penelitian dilaksanakan antusias dan termotivasi peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran yang telah dikembangkan sangat baik terlihat peserta didik  tidak  sabar  menggunakan  media  pembelajaran.  Pada  saat  proses  pembelajaran  peserta didik bisa terlibat langsung dalam pembelajaran, karena siswa bisa mengoperasikan media dengan sendiri.  

Media  pembelajaran  ini  bisa  digunakan  secara berkelompok.  Peserta didik  sangat  antusias ketika penulis mendemontrasikan media pembelajaran. Cara penggunaan media pembelajaran sangat  mudah  karena  dalam  media  pembelajaran serupa  dengan mainan  anak  saat  pada zaman sekarang.

 

Terlepas  dari  hasil  validasi  yang  telah  dilaporkan,  keterbatasan  tertentu  dari  peneliti ini  harus  diperhatikan.  Meskipun  sampel  diperoleh  dari  2  kelas  (kelas  kontrol  dan  kelas exprimen) dalam satu kelas IV C saja,  dengan  menggunakan  metode  sampling,  namun  seluruh  partisipasi  adalah kelas IV C SD Negeri 3 Pagar Alam. Analisis yang digunakan perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi untuk lanjutan penelitian dari penulis selanjutnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SIMPULAN

 

 

Media  PAPI (Papan  Pintar ) berdasarkan  penilaian  validator  ahli  memperoleh  kriteria  sangat layak  dan  respon  siswa  terhadap  media  dengan  kriteria  sangat  baik.  Hasil  uji  efektivitas media  PAPI (Papan  Pintar)  menunjukkan  bahwa  rata-rata  hasil belajar  kemampuan  operasi hitung perkalian bilangan cacah sampai 100 peserta didik yang menggunakan media PAPI (Papan Pintar) lebih tinggi dari  pada rata-rata hasil belajar  kemampuan  operasi hitung perkalian bilangan cacah sampai 100 peserta didik  yang  tidak  menggunakan  media  PAPI (Papan Pintar).   

Peneliti   berharap   hasil   produk   yang   dikembangkan   pada   penelitian   ini   dapat dimanfaatkan  untuk  meningkatkan  kemampuan  operasi  perkalian bilangan cacah sampai 100 peserta didik  dan  hasil  penelitian ini  juga  diharapkan  dapat  dijadikan  sebagai  referensi  bagi  penelitian  selanjutnya  untuk mengembangkan   media   serupa   dengan   modifikasi   atau   membuat   media   permainan matematika dalam bentuk lain. Semoga sukses selalu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR RUJUKAN

 

 

 

Afandi,   R.   (2015).   Pengembangan   media   pembelajaran   permainan   ular   tangga   untuk meningkatkan  motivasi  belajar  siswa  dan  hasil  belajar  IPS  di  sekolah  dasar. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran, 1(1), 77–89. https://doi.org/10.22219/jinop.v1i1.2450.Akhir, 

 

Muliadi,S.Pd  (2023).  Pengaruh  Penggunaan  Media  PAPI (Papan Pintar)  Terhadap  Hasil  Belajar  Perkalian Bilangan Cacah sampai 100 Matematika.

 

AUFKLARUNG: Jurnal   Kajian   Bahasa,   Sastra   Indonesia,   Dan   Pembelajarannya, 1(1),   9–16. https://etdci.org/journal/AUFKLARUNG/article/view/122.Antara, 

 

I.  G.  W.  S.,  &  Dewantara,  K.  A.  K.  (2022).  E-Scrapbook:  The  Needs  of  HOTS Oriented  Digital  Learning  Media  in  Elementary  Schools. Journal  for  Lesson  and Learning Studies, 5(1), 71–76. https://doi.org/10.23887/jlls.v5i1.48533.Antara, 

 

I.  G.  W.  S.,  Sudarma, I.  K.,  &  Dibia,  I.  K.  (2020).  The  Assessment  Instrument  of Mathematics   Learning   Outcomes   Based   on   HOTS   Toward   Two-Dimensional Geometry Topic. Indonesian Journal Of Educational Research and Review, 3(2), 19–24. https://doi.org/10.23887/ijerr.v3i2.25869.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun