***
Zeya sudah berjalan sejauh 5 km sebelum pukul 7 pagi. Pagi ini, ia memutuskan untuk meregangkan otot-otot tubuhnya agar tidak hanya jari-jarinya yang bekerja setiap hari untuk memijat keyboard laptopnya.
"Semoga saraf di otakku bisa mengirim sinyal yang lebih positif karena aku sudah memberi asupan oksigen dan udara segar hari ini. Plis kalian bekerja sama yaa" ucap Zeya pada diri sendiri. Ia duduk di tepi sawah yang terbentang luas di hadapannya. Sejak memasuki dunia perkuliahan, hanya sedikit waktu yang bisa ia luangkan untuk menyegarkan pikirannya.
Tugas perkuliahan selama masa pandemi benar-benar sangat padat, ditambah lagi dengan kegiatan praktikum yang harus dilakukan secara mandiri karena tidak memungkinkan untuk dikerjakan bersama. Jam kehidupan sehari-hari pun menjadi kacau, seperti yang dirasakan oleh Zeya saat ini.
Sesampainya di rumah, Zeya duduk kembali di teras. Dia tampak berpikir keras., termenung selama beberapa menit, hingga membuat mamanya yang lewat pun merasa heran.
"Ze, kenapa habis jalan pagi bukannya merasa segar malah ngelamun?" tanya ibunya sambil berlalu.
Zeya langsung tersadar dari lamunan, "Ah iya, Ma, tadi jogging sambil nyari genangan air siapa tau ada makhluk hidup disana" jawabnya sambil memanyunkan bibir.
"Memangnya makhluk hidup apa yang mau kamu cari?" tanya mamanya, yang sudah paham dengan kesibukan anaknya selama kuliah.
"Mau cari jentik-jentik, apa mungkin karena musim kemarau ya, Ma?" jawabnya sambil memandangi mamanya dengan harapan ada solusi. Mengingat semester dua berlangsung selama enam bulan pertama dalam satu tahun. Biasanya di negara tropis pada pertengahan tahun akan mengalami musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh angin muson timur yang bertiup dari daratan Australia yang kering, sehingga membawa musin panas ke wilayah tropis.
"Itu juga bisa jadi sebabnya sih Ze, coba cari di aliran air (selokan) atau taruh aja air dalam kaleng biarkan di depan rumah", kata mamanya yang masih sibuk menyiram tanaman di halaman depan.
"Oke mama, thank you sarannya", Zeya menjawab sambil bergegas mengambil kaleng berisi air dan meletakkannya di luar rumah, dibiarkan terbuka. Karena nyamuk suka berkembang biak di tempat yang berair, air digunakan sebagai media untuk meletakkan telurnya. Setelah menetas, larva berkembang hingga menjadi nyamuk dewasa yang dapat terbang.Â