Mahen tertawa pelan di sana. "Sabar Run, katanya dia mau keluar kota hari ini, makanya ujian online."
"Tapi ya syukurlah, kalau offline pasti jadi masalah lagi nih," jawab Aruna, merasa sedikit lega.
"Iya sih. Happy weekend, Aruna," jawab Mahen, kemudian mengakhiri percakapan.
Aruna langsung bangkit dari tempat tidur, meski tubuhnya masih terasa lelah. Ia pergi membersihkan diri untuk mempersiapkan ujian lisan. Setelah itu, ia bersiap pulang untuk bertemu keluarga, melepas rindu dan sejenak mengistirahatkan beban yang selama ini dipikulnya---mulai dari organisasi kampus, UKM, magang, hingga kegiatan pengabdian yang selalu punya deadline event yang bersamaan. Semua itu harus ia atur dengan waktu yang serba terbatas.
"Ya Tuhan, aku memang ingin menyibukkan diri supaya nggak mikirin hal-hal yang nggak penting tentang percintaan yang nggak jelas, tapi ini sih sibuknya keterlaluan!" gerutunya dalam hati, sambil melangkah keluar kamar.
***
Akhirnya, Aruna tiba di rumah dan segera merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya, yang sudah begitu lama ia tinggalkan, selama 8 bulan. Sebuah kebahagiaan yang langka langsung mengalir ke seluruh tubuhnya, dan kepalanya terasa begitu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H