Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Penanganan Berjenjang Siswa Bermasalah, Tepatkah?

17 Januari 2024   18:16 Diperbarui: 19 Januari 2024   12:24 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi 

Penanganan oleh Wali Kelas

Wali kelas adalah orang kedua siswa setelah orangtuanya di rumah. Sebenarnya semua guru yang ada di sekolah adalah orangtua kedua siswa. Hal itu berlaku dalam paradigma pendidikan secara umum.

Seiring perkembangan zaman, konsep itu mengalami pergeseran. namun peran wali kelas dalam mengayomi siswa. Ketika berada di ruang-ruang bersekat telah menjadikan pemahaman bahwa Wali Kelas adalah orang terdekat siswa selain orangtuangnya di rumah. 

Peran ini telah ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai. Misalnya, pada zaman dahulu wali kelas hanya bisa berkomunikasi secara tatap muka dengan siswa yang menjadi asuhannya pada masalah dan waktu tertentu.

Ini tentunya dipengaruhi faktor keadaan dan kesempatan yang digunakan. Siswa akan merasa risih dan canggung serta malu apabila menceritakan segala keluh kesahnya kepada wali kelas secara langsung dan transparan. 

Akan tetapi, sering perkembangan informasi dan teknologi siswa sudah tidak canggung lagi menyampaikan hal atau masalah yang dihadapi kepada wali kelas. Alat komunikasi seperti telepon selular menyediakan segala maca fitur dan aplikasi sebagai media siswa untuk bisa curhat dengan wali kelas selaku orangtua di sekolah. 

Harus diakui bahwa melalui komunikas yang kontinue dilakukan antara siswa dan wali kelas telah memberikan sebuah ruang untuk menangani siswa bermasalah pada tahap awal. 

Segala uneg-uneg yang dimiliki siswa walaupun yang privasi sekalipun bisa disampaikan kepada wali kelas. Masalah privasi tersebut tentunya berada pada batasan normal antara guru wali kelas sebagai orangtua dan siswa sebagai objek bimbingan.

Sebagai wali kelas yang baik dan memahami setiap permasalah yang dikeluhkan siswa, tindakan yang diberikan berdampak pada proses pembelajaran. Hal ini dapat diselesaikan dengan cara profesional. Biasanya semua permasalahan yang dihadapi siswa yang mengganggu proses pembelajaran, wali kelas sebagai palang pintu sudah mengetahui secara matang dan holistik.

Wali kelas sebagai orangtua kedua di sekolah setiap kegiatan pembagian raport semester. Orangtua siswa diundang secara terpisah untuk mengambil hasil evaluasi belajar selama satu semester. 

Ada banyak hal yang disampaikan sebagai masukan kedua belah pihak tentang kelangsungan proses belajar siswa di sekolah. Bahkan orangtua tak segan-segan memberitahukan kebiasaan-kebiasaan yang dimilik oleh siswa, ketika berada di rumah dalam kehidupan sehari-hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun