Banyaknya suku kata tiap larik sama atau hampir sama ( biasanya terdiri 8 sampai 12 suku kata)
Bersajak ab-ab atau aa-aa
Larik pertama dan kedua disebut sampiran sedangkan larik ketiga dan keempat disebut isi pantun ( makna, tujuan, dan tema pantun).
Larik sampiran ini mengandung tenaga pengimbau bagi pendengar atau pembaca untuk segera membaca larik ketiga dan kempat. Hubungan antara sampiran dan isi dalam ciri-ciri pantun di atas, hendaklah dipandang dalam kaitannya melalui pengungkapan pikiran dan perasaan manusia.Â
Hal ini didasari pada manusia, umumnya berusaha mengucapkan apa yang dia pikirkan dan rasakan dengan sebaik-baiknya menurut manusia itu sendiri. Selanjutnya Sugiarto (2006 :13) menegaskan bahwa " Dalam pantun, pikiran atau perasaan itu dituangkan dalam tiga hal, yaitu irama, bunyi dan isi)."Â
Namun demikian pendapat tersebut tidak selamanya benar, karena dalam pantun juga tidak selamanya irama pantun dan isi hadir secara bersama-sama. Selain itu, hal yang selalu hadir dalam pantun adalah irama.
Sejalan dengan pendapat sebelumnya, , Rizal (2007:14) memberi gambaran tentang ciri ciri pantun sebagai berikut:1.
1. Tiap-tiap pantun terdiri dari 4 baris. Namun kadangkala ada juga yang terdiri 6 baris dan 8 baris.
2. Terdiri dari 8 sampai 12 suku kata. Namun kadang kala lebih, terutama pantun yang terdiri dari 6 baris sampai dengan 8 baris perbaitnya.
3. Sajak akhirnya merupakan sajak silang ab-ab, abc-abc dan abcd-abcd.
4. Separuh dari baris terutama baris-baris bagian atas merupakan sampiran.