Semuanya dudukl di dalam senang.
Rizal (2007:103)
Talibun
Talibun adalah pantun yang terdiri atas enam atau delapan larik. Jika pantun tersebut terdiri atas enam larik, maka setiap bait terdiri atas tiga baris. Setiap baris dari pantun tersebut dibentuk atas empat suku kata.
 Sedangkan pantun yang terdiri dari delapan larik, setiap satu bait terdiri atas empat baris. Setiap baris dari pantun tersebut juga dengan baris pantun yang terdiri atas delapan larik.
Sugiarto (2007:53) mengemukakan tentang ciri talibun adalah seperti berikut.
Jumlah larik tiap bait talibun adalah 6,8,10, 12 dan seterusnya. Meskipun demikian kebanyakan talibun terdiri atas enam aau delapan larik seuntai. Bentuk talibun sepuluh larik ( atau lebih) tiap bait, meskipun ada, namun tidak sepopuler talibun enam baris atau delapan bait tiap bait.
 Dengan demikian tidak secara langsung dapat dikatakan bahwa talibun merupakan perluasan dari pantun. Ini berkebalikan dengan karmina. Jika karmina bisa dikatakan pantun singkat, talibun bisa dikatakan sebagai pantun panjang.
Kutipan di atas, memberikan penjelasan bahwa talibun tidak selamanya terdiri atas enam larik dan delapan larik, akan tetapi ada juga talibun yang terdiri atas 10 sampai 12 larik walaupun jarang dijumpai. Simpulan yang dapat diambil dari kutipan tersebut secara umum talibun terdiri atas enam sampai delapan larik. Berkaitan dengan talibun.
Sugiarto (2007:53) menambahkan bahwa "Talibun muncul, karena pantun yang terdiri atas empat larik tiap baik dirasa kurang memadai untuk mengungkapkan satu kesatuan ide"
Hal ini dapat dapat dilihat pada contoh-contoh talibun berikut ini,