Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pantun, Ciri-ciri, Jenis, dan Bentuk

9 Desember 2023   19:38 Diperbarui: 9 Desember 2023   19:43 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay 

Selanjutnya, Pantun merupakan bentuk asli puisi Indonesia ( Melayu)". Sugiarto (2006 :9) Dulu, istilah pantun sering diperdebatkan oleh pengamat sastra yang ada di nusantara. Perdebatan ini terjadi karena bentuk pantun baik dari segi isi dan bahasa yang digunakan terlalu unik jika dibandingkan dengan bentuk lain misalnya syair karmina dan talibun. 

Dari segi bentuk ternyata pantun tidak dapat digolongkan dalam puisi modern karena bentuknya yang baku. Disamping itu, sajak dalam pantun agak pendek, bentuk baris pun harus berirama empat-empat dan bersajak ab-ab.

Dari segi isi, pantun mengungkapkan suatu masalah yang luas, misalnya romantis, nasihat, agama, hiburan dan berbagai masalah lain. Ditinjau dari masalah yang diungkapkan pantun masih dapat digolongkan dalam puisi lama. 

Sebagaimana diketahui bahwa puisi lama selalu mengungkapkan masalah-masalah yang bersifat istana sentris atau peristiwa-peristiwa di lingkungan kerajaaan, begitu juga dengan pantun selalu dibacakan oleh orang --orang kerajaan pada zaman dahulu.

Walaupun pantun dianggap berbentuk puisi, akan tetapi jauh lebih baik dari puisi melayu lainnya. Pada bentuk pantun, pembaca dituntut kelihaian dalam mengaitkan antara baris pertama, kedua, tiga dan baris empat. 

Hal ini karena dalam pantun terdapat dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris selanjutnya sebagai isi yang ingin dikemukakan. Setiap pelukisan tentang peristiwa, keadaan dan perbandingan selalu disajikan dengan bahasa yang indah dan rima yang tepat sehingga pembaca terpesona atas penyajian tersebut.

Dari batasan yang sudah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa pantun adalah karya sastra lama dan merupakan puisi asli Indonesia. Dalam pantun, pikiran atau perasaan dituang dalam tiga hal yaitu irama bunyi dan isi. Hal ini terlihat pada isi dan bentuk pantun adalah terdapatnya tema-tema pantun berdasarkan isi atau maksud yang ingin di sampaikan.

Agar lebih jelas pemahaman tentang batasan pantun berikut ini adalah contoh pantun berkait,

Seluang ikan dalam paya

Tanam padi rendamkan puntung

Tidak orang seperti saya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun