Tuntuti ilmu jangan kepalang,
di dalam kubur terbaring seorang,
mungkar wa nangkir ke sana datang,
menanyakakn jikau engkau ada sembahyang.
Tongkatnya lekat tiada terhisab,
badanmu remuk siksa dan azab,
akalmu itu hilang dan lenyap,
Mungkar wa nangkir bukan kepalang,
suaranya merdu bertambah garang,
tongkatnya besar terlalu panjang,
cambuknya banyak tiada terbilang,
Kenali dirimu hai anak dagang,
di balik papan tidur terletak,
kelam dan dingin bukan kepalang,
dengan siapa lawan berbincang?
La ilaha  illallahu itulah firman,
tuhan itulah pergantungan alam sekalian,
iman tersurat pada hati insap,
siang dan malam jangan dilalaikan
La ilaha  illallahu itu terlalu nyata,
tauhid ma' rifat semata-mata,
memandang yang gaib semuanya rata,
lenyapkan kesana sekalian kita.
Selama hidup juga engkau pakaikan,
Allah dan rasul juga yang menyampaikan,
La ilaha  illallahu itu kata yang teguh,
memadamkan cahaya sekalian rusuh,
jin dan syaitan sekalian musuh,
hendak membawa dia besungguh-sunguh.
La ilaha  illallahu itu kesudahan kata,
tauhid ma' rifat semata-mata,
hapuskan hendak seklian perkara,
hamba dan Tuhan tiada berbeda
La ilaha  illallahu itu tempat mengintai,
Medan yang kadim tempat berdamai,
Wujud Allah terlalu bitai ,
Siang dan malam jangan bercerai.
La ilaha  illallahu itu tempat musyahadah,
menyatakan tauhid jangan berubah,
sempurnalah jalan iman yang mudah,
pertemuan Tuhan terlalu susah.