Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Syair: Pengertian, Ciri-ciri, Bentuk, dan Contoh

4 Desember 2023   14:38 Diperbarui: 4 Desember 2023   15:11 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay 

Itulah laut yang maha indah,
Ke sanalah kita semuanya berpindah,
Hasilkan bekal kayu dan juadah,
Sematlah engkau sempurna musyahadah.

Silan itu ombaknya kisah,
banyaklah kesana berpindah,
topan dan ribut terlalu 'azamah,
pebetulipedoman jangan berubah.

Laut kulzum terlalu dalam,
ombaknya muht pada sekalian alam,
banyaklah di sana rusak dan karam,
perbaiki na'am siang dan malam.

Ingati sungguh siang dan malam,
lautnya deras bertambah dalam,
anginpun kencang ombaknya rencam,
ingati perahu dalam tenggelam.

Jika engkau ingati sungguh,
angin yang keras menjadi teduh,
tambahan selalu tetap dan cabuh,
semat engkau ke pulau itu brlabuh.

Sampailah ahad dengan masanya,.
datanglah angin dengan paksanya,
belajar perahu sidang  budimannya,

"Kufur dan maksiat" air ruangnya,
tawakul akan allah jurubatunya
tauhid itu akan sauhnya.

Salat akan nabi tali bubutannya,
Istigfar allah akan layarnya,
" Alahhu Akbar nama anginya,
" kudrat Allah nama labuhannya,
"  surga jannat an naim nama negerinya.

Karangan ini suatu madah,
mengarangkan syair tempat berpindah,
di dalam dunia janganlah tam'ah,
di dalam kubur berkhalwat sudah.

Kenali dirimu di dalam kubur,
badan seorang hanya tersungkur,
dengan siapa lawan bertutur?
di balik papan badan terhancur.

Di dalam dunia banyaklah mamang,
ke akhirat jua tempatmu pulang,
jangan di susahi mas dan uang,
itulah membawa badan terbuang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun