Ada satu lagi filosofi yang cocok untuk kajian ini adalah "tua dimiliki oleh setiap orang, namun dewasa itu hanya dimiliki oleh orang orang tertentu", orang tertentu yang dimaksud dalam filosofi tersebut orang yang punya integritas dan sikap dewasa serta mendewasakan yang lain.Â
Pencarian dukungan politik oleh capres dan cawapres pada tahun 2024 dilakukan secara masif dan sistematis. Berbagai cara dilakukan mulai dari pemasangan cawapres dari kaum muda.Â
Bahkan ada para capres dan cawapres mendadak menjadi muda. Artinya, pergaulannya dibuat seperti generasi Z, cara  berpikir, jargon politik dan program-program yang memberikan kebebasan bergerak bagi pemilih pemula.Â
Pertanyaan lain yang muncul adalah mengapa bukan pemilih pemula yang mengidolakan capres dan cawapres? Hal ini berlaku berbanding terbalik dalam realita. Pemilih pemula mengidolakan capres dan cawapres dengan berbagai pertimbangan.Â
Pertimbangan tersebut didapat dari tingkat pengetahuan yang dimiliki pemilih pemula. Mereka memang punya capres dan cawapres idola, akan tetapi dalam menentukan calon idola, mereka tidak mengkaji lebih detail tentang visi misi yang diajukan.Â
Hal ini karena pengetahuan tentang visi dan misi setiap calon tidak bisa mereka evaluasi. Mereka lebih sering menjadikan media sosial atau media massa sebagai referensi dalam menentukan calon presiden idola.Â
Secara umum mereka lebih terpukau oleh penampilan dan statemen yang diberikan oleh para capres dan cawapres pada saat melakukan kunjungan kerja atau safari politik.Â
Bedasarkan amatan penulis, setiap capres dan cawapres yang melakukan safari politik ke daerah-daerah selalu diikuti dan didominasi oleh pemilih pemula. Kehadiran pemilih pemula membludak ketika ada safari poltik. Â
Mereka menerima informasi politik secara sepihak dan informasi tersebut tidak dikaji terlebih dahulu. Dengan demikian pemilih pemula dari segi pola pikir dan usia yang dimiliki menjadi lahan paling subur bagi capres dan cawapres pada tahun 2024.Â
Pemilih Pemula adalah Pemilih EmosionalÂ
Setiap akan diadakan pesta demokrasi di manapun berlangsung ada saja isu dan berita yang digoreng oleh para buzzer yang ingin menjatuhkan salah satu calon terutama calon yang ingin dimenangkan.Â