Adapun serangkaian tes yang harus dilewati oleh calon ketua dan wakil OSIS sekilas mirip dengan seleksi calon presiden dan calon legislatif.Â
Hal itu dapat dilihat pada wawancara yang diikuti oleh seluruh siswa yang ingin menjadi ketua dan wakil OSIS terpilih pada jenjang sekolah. Selanjutnya, psikotes merupakan tahap penting untuk menyeleksi seseorang pemimpin berhubungan dengan pola pikir dan sikap yang dimiliki.Â
Tahap lain yang digunakan dalam mencari calon pemimpin diantara pemimpin muda atau lebih dikenal dengan pemilih pemula adalah debat kandidat. Debat kandidat ini dilakukan agar pemilih dan konstituen bisa melihat secara langsung tentang kualitas yang dimiliki oleh calon pemimpin mereka pada saat memaparkan konsep-konsep brilian berhubungan dengan jabatan yang diinginkan.
Agar pembahasan berkesinambungan dengan judul tulisan, penulis mengarahkan laju tulisan ini sesuai dengan harapan pembaca pada saat melihat tulisan ini.Â
Ada beberapa alasan yang penulis ketahui mengapa capres dan cawapres lebih mengidolakan pemilih pemula dari pada pemilih yang sudah lama terlibat dalam pemilu.Â
Alasan tersebut berupa faktor usia dan pola pikir pemilih pemula, faktor emosional pemilih, dan faktor pengetahuan politik.Â
Agar permasalahan tersebut dapat dijawab, penulis akan menguraikan secara detail pada bagian pembahasan berikut.Â
Faktor Usia dan Pola Pikir Pemilih Pemula
Usia merupakan suatu ruang waktu yang harus dilewati oleh setiap manusia. Setiap ruang yang dilewati akan berdampak pada pola pikir yang dimiliki oleh seseorang.Â
Namun hal tersebut tidak selalu berlaku sebagaimana mestinya. Buktinya masih banyak orang yang mempunyai usia di atas rata-rata pemilih pemula, namun mereka kelihatan seperti anak- anak.Â
Bahkan ada yang lebih mencengangkan orang selalu menyatakan bahwa hanya usianya saja yang tua, kenyataanya tingkah lakunya seperti anak-anak.