Mohon tunggu...
Muhimmaturrohmah Laili
Muhimmaturrohmah Laili Mohon Tunggu... Guru - Trenggalek 28 November 2000

Trenggalek 28 November 2000

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Pendukung dan Penghambat Pembelajaran Daring terhadap Kemampuan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

31 Desember 2021   13:07 Diperbarui: 31 Desember 2021   13:10 3156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk melakukan pembelajaran daring waktu pelaksanaan bisa diatur. Batas waktu untuk pertanyaan adalah dengan pembelajaran online sedang berlangsung. Jika siswa terlambat mengakses dan melewatkan waktu yang telah ditentukan, maka siswa tersebut tidak dapat mengikuti pembelajaran online dan dianggap tidak hadir

Keterbatasan pengetahuan

Pembelajaran secara daring  pada dasarnya umum dan semua orang dapat menggunakannya, tetapi hanya sedikit sekolah yang menggunakan sistem penilaian. Hal ini dikarenakan guru memiliki kebiasaan membuat penilaian manual dan masih dianggap tabu oleh guru. Banyak orang beranggapan bahwa pembelajaran online terlalu kompleks dan hanya dipahami oleh kalangan tertentu.

Keterbatasan media

Masih banyak sekolah yang memiliki media elektronik (komputer) terbatas. Misalnya saja computer yang dimiliki jumlahnya sedikit dan tidak memenuhi kapasitas jumlah siswa satu kelas sehingga untuk menggunakannya terkadang satu computer terdiri dari beberapa

siswa. Hal tersebut yang menyebabkan pembelajaran daring  terhambat untuk dapat dilaksanakan.

Pihak sekolah

Tidak banyak sekolah yang dapat menerima pembelajaran daring dikarenakan banyak warga sekolah khususnya guru tidak mengerti dan paham kegunaan pembelajaran daring. Mereka beranggapan bahwa sistem penilaian online membuang waktu dan sulit untuk direalisasikan karena banyak persiapan yang harus dilakukan sedangkan waktu yang tersedia sangat terbatas. Oleh sebab itu, tak banyak pihak sekolah yang mendukung pembelajaran daring.

Metode Penelitian

 

Jenis penelitian pada penelitian ilmiah ini adalah penelitian studi kasus, Arikunto (2014 : 185) menyatakan bahwa penelitian kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, rinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau fakta tertentu. Maka sifat dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sugiyono (2017 : 13 ) sifat metode kualitatif adalah metode penelitian yang natural (naturalistik) karena pada penelitian kualitatif ini dilakukan pada kondisi yang alamiah atau bisa disebut natural setting. Penelitian disebut juga sebagai metode ethnographi karena pada awalnya metode penelitian ini lebih banyak digunakan untuk penelitian di bidang antropologi budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun