Dampak dari Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Sistem Pendidikan di Indonesia
The Impact of the Development of Science and Technology in the Education System in Indonesia
Muhammad Tyo Adli
*Email : muhammadtyo231@gmail.com
Progam Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammaddiyah Jember
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui memaparkan Dampak dari Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Didalam bidang Pendidikan, Teknologi memberikan proses belajar mengajar yang mudah dilakukan. Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan artikel ini yaitu dengan mengumpulkan berbagai sumber informasi yang diambil dari jurnal penelitian. Semenjak berkembangnya IPTEK proses pendidikan menjadi lebih maju. Perubahannya yaitu seperti; cara guru mengajar, cara siswa belajar dan materi pembelajaran yang selalu di perbaharui. Perkembangan IPTEK sendiri akan sangat berdampak dalam sistem pendidikan di Indonesia jika kita lihat dari dampak positif perkembangan IPTEK karena akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menggunakan, memanfaatkan, dan mengembangkan IPTEK agar bisa bersaing dengan negara-negara maju terutama dalam segi pendidikan. Selain banyak memberikan manfaat, penyalahgunaan Teknologi juga memiliki dampak negatif. Penggunaan IPTEK akan bergantung pada penggunanya apakah bisa digunakan dengan baik atau untuk hal yang buruk.
Kata kunci : sistem pendidikan, IPTEK
ABSTRACT
This research aims to explain the impact of the development of science and technology in the education system in Indonesia. In the field of education, technology provides an easy teaching and learning process. The writing method used in writing this article is by collecting various sources of information taken from research journals. Since the development of science and technology, the educational process has become more advanced. The changes are like; the way teachers teach, the way students learn and learning materials that are always updated. The development of science and technology itself will have a big impact on the education system in Indonesia if we look at the positive impact of the development of science and technology because it will improve the quality of human resources in using, exploiting and developing science and technology so that they can compete with developed countries, especially in terms of education. Apart from providing many benefits, misuse of technology also has negative impacts. The use of science and technology will depend on the user whether it can be used well or for bad things.
Keyword : education system development, science and technology
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran nyaman untuk peserta didik aktif mengekplorasi kemampuan keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan dan akhlak mulia untuk bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi Pendidikan Nasional dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab". Pada dasarnya pendidikan di Indonesia memuat pendidikan berkarakter sesuai budaya Indonesia,dan sejalan dengan pembelajaran abad 21. (Ariani, 2019)
Terdapat  banyak  faktor  yang  juga berperan dalam peningkatan kualitas pendidikan  secara umum,  beberapa  faktor tersebut  adalah  faktor  tujuan  pendidikan, pendidik,  peserta  didik,  alat  pendidikan, lingkungan.   Jadi,   pendidikan   merupakan sebuah  sistem  yang  tidak  dapat  dijalankan jika  salah  satu  subsistem  tersebut  memiliki permasalahan   dan   mengakibatkan   tidak optimalnya  peran  setiap  subsistem  untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan
Salah  satu  bentuk  regulasi  yang  dibuat oleh  pemerintah  agar  memberikan  jaminan terhadap  pendidikan  sebagai  sebuah  sistem yaitu   dengan   terbitnya   UU   Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang  Sistem Pendidikan  Nasional,  Peraturan  Pemerintah No.  19  tahun  2005  tentang  Standar  Nasional Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun  2006  tentang  Standar  Isi  untuk  Satuan Pendidikan  Dasar  dan  Menengah  menuntut cara pandang yang berbeda tentang pengembangan  dan  pelaksanaan  kurikulum. Dulu,  pengembangan  kurikulum   dilakukan oleh  pusat   dalam  hal  ini  Pusat  Kurikulum sedangkan  pelaksanaannya  dilakukan  oleh satuan  pendidikan.  UU  tersebut   merupakan  produk    hukum    yang  berketetapan  dan berkekuatan   hukum,  dalam   UU   tersebut pun  sudah  diatur  mengenai  hal-hal  yang menjadi  faktor  keberhasilan  pendidikan  di Indonesia.(Lengkana & Sofa, 2017)
Abad 21 ditandai dengan terjadinya transformasi besar-besaran pada aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang didorong oleh empat kekuatan besar yang saling berkaitan, yakni kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan demografi, globalisasi, dan lingkungan (Susilo & Sarkowi, 2018). Teknologi menjadi salah satu kata kunci, selain globalisasi yang selalu didengungkan ketika berbicara abad 21.
Perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan teknologi  ternyata  berdampak  pula  terhadap perkembangan  pendidikan  jasmani  di  Negara Indonesia,  hal  ini  terlihat  dengan  rendahnya perhatian publik terhadap pentingnya pendidikan  jasmani  bagi  anak-anak.  Mereka berpandangan   bahwa   anak-anak   haruslah dijejali   dengan   pelajaran-pelajaran   yang diujikan   sehingga   dapat   menjamin   pada pendidikan mereka selanjutnya, tanpa memperhatikan   untuk   dapat   menguasai semua  itu  anak-anak  pun  harus  mempunyai kondisi yang sempurna baik jiwa dan raga (Lengkana & Sofa, 2017). Dengan adanya revolusi industry 4.0 maka ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam dunia pendidikan hendaknya dapat mengikuti perkembangan teknologi sehingga sejalan dengan perkembangan zaman.
Dunia pendidikan dan pembelajaran terus berkembang semakin pesat seiring dengan perkembangan budaya pada manusia dari berbagai teoritis dan praktis. Hal tersebut berdampak mengenai inovasi tentang dunia pendidikan dan pembelajaran. Dasar dari perkembangan pendidikan dan pembelajaran tidak lepas dari yang namanya perkembangan teknologi. Jika teknologi dikaitkan dengan kata pendidikan menjadi teknologi pendidikan, sedangkan jika dihubungkan dengan pembelajaran menjadi teknologi pembelajaran. Dengan adanya pengaruh dari segi perkembangan teknologi ini menyebabkan berbagai perubahan pola dalam pendidikan dan pembelajaran. Salah satu contoh dari perubahan pola dalam pendidikan dalam pengaruh teknologi ialah dalam setiap tahun sistem pendidikan khususnya di Indonesia terus mengalami perubahan mulai kurikulum, pelaksanaan pembelajaran sampai pelaksanaan ujian. Sedangkan contoh dalam perubahan pembelajaran yang dipengaruhi teknologi yaitu mulai dari pembelajaran yang hanya dilakukan secara tradisional hingga online. (Ariani, 2019)
Ilmu Pengetahuan dan teknologi adalah suatu bagian yang tak lepas dari kehidupan manusia dari awal peradaban sampai akhir dari segala kehidupan manusia. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terus berkembang seiring perkembangan peradaban manusia di dunia. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan karakter peserta didik, setiap perkembangan zaman pendidikan akan selalu mengalami perubahan dan tentunya perubahan itu haruslah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk menyiapkan dan menghasilkan lulusan yang berkompeten maka sangat perlu dilakukan pengembangan desain dan model pembelajaran yang inovatif dan interaktif.Dalam penyelenggaraan proses pembelajaran di Indonesia standarnya telah diatur yaitu dalam proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Permen RI No. 19 tahun 2005 pasal 19 ayat 1). Dari ketiga kebijakan mengenai pendidikan, pembelajaran dan proses pembelajaran tersebut saling berkaitan yaitu, dalam mendidik anak di- lakukan melalui pembelajaran, proses pembelajaran tersebut harus sesuai dengan karakteristik peserta didik. Dalam era globalisasi, karakteristik peserta didik dipengaruhi oleh perkembangan teknologi masa kini (Ariani, 2019).
Sehingga secara tidak langsung seorang pendidik harus menguasai berbagai teknologi masa kini dalam upaya mendidik dan membelajarkan peserta didik. Hal ini menuntut pendidik agar bisa menyesuaikan kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan pemerintah, menggunakan lembar kerja siswa yang disediakan oleh sekolah, serta sesekali diiringi dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik minat belajar siswa agar dapat membantu siswa memiliki pola pikir yang kritis dalam menghadapi tantangan pembelajaran.
Berdasarkan realita diatas, tulisan ini akan menelisik seperti apa Sistem Pendidikan di Indonesia diera industri 4.0 yang didominasi dengan kemajuan atau perkembangan IPTEK. Selain itu juga menganalisis dampak positif dan negatif dari Perkembangan IPTEK dalam Sistem Pendidikan di Indonesia. Karena banyak manfaat serta permaasalahan dalam perkembangan IPTEK dalam pendidikan
METODE
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu mencari sumber penelitian dengan cara mengumpulkan beberapa sumber data kepustakaan yang berasal dari berbagai jurnal, artikel-artikel opini dan sumber- sumber yang dibutuhkan lainnya agar mempermudah dalam melakukan penelitian mengenai peran teknologi dalam dunia Pendidikan. Bahan kajian yang menjadi rujukan yaitu 7 jurnal dengan topik tulisan terutama mengenai IPTEK serta kurikulum.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sistem Pendidikan di Indonesia
Dalam Bab ini I Pasal 1 UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003 disebutkan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Berangkat dari bunyi pasal ini dapat diketahui bahwa pendidikan adalah sistem yang merupakan suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen yang saling terkait dan secara bersama menuju kepada tercapainya tujuan. Adapun komponen-komponen dalam pendidikan nasional antara lain adalah lingkungan, sarana-prasarana, sumberdaya, dan masyarakat. Komponen-komponen tersebut bekerja secara bersama-sama, saling terkait dan mendukung dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UU SISDIKNAS adalah untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Munirah, 2015).
Secara umum, di Indonesia sendiri terdapat tiga jenjang sistem pendidikan nasional, yang kemudian dikenal sebagai wajib belajar 12 tahun. Dalam sistem tersebut, pendidikan bermula dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Sekolah dasar adalah jenjang yang wajib ditempuh sebelum siswa dapat melanjutkan ke jenjang atau tahap pendidikan yang lebih tinggi. Jenjang pendidikan ini berlangsung selama 6 tahun, kelas 1 sampai kelas 6. Jenjang berikutnya dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah pendidikan menengah pertama (SMP). Anak bisa melanjutkan ke jenjang ini jika sudah menyelesaikan jenjang pendidikan sekolah dasar, yang berlangsung selama 6 tahun (kelas 1 sampai kelas 6). Sementara itu, jenjang menengah pertama harus dilalui selama 3 tahun, yaitu dari kelas 7 sampai kelas 9. Secara garis besar, jenjang SMP memiliki jumlah mata pelajaran yang lebih banyak daripada jenjang SD. Sebagai contoh, di SD murid hanya akan mempelajari ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS) secara umum. Sedangkan di SMP, murid akan mempelajari masing-masing mata pelajaran dengan lebih rinci, yaitu biologi, fisika, dan kimia untuk IPA,dan ekonomi, geografi, dan sejarah untuk IPS. Setelah sukses menempuh jenjang pendidikan SMP, siswa dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas (SMA) ataupun sekolah menengah kejuruan (SMK). Perbedaan SMA dan SMK berlandaskan minat penjurusan siswa. Jika di SMA, siswa dapat memilih antara jurusan IPA dan IPS -- di beberapa sekolah terdapat jurusan Bahasa.
Sedangkan untuk jenjang SMK, siswa akan mengikuti pendidikan yang fokus menerapkan program kerja berdasarkan minat keahlian masing-masing siswa.
Perkembangan IPTEK
Semenjak berkembang IPTEK didalam dunia pendidikan proses pendidikan menjadi lebih maju. Banyak yang berubah dari waktu ke waktu karna adanya teknologi. Perubahan yaitu seperti; cara guru mengajar, cara siswa belajar dan materi pembelajaran yang selalu di perbaharui. Biasanya proses pembelajaran dengan cara bertatap muka, namun sekarang pembelajaran dapat dilakukan dengan cara dari rumah masing-masing, seperti; aplikasi zoom, google classroom dan masih banyak lagi media lain yang dapat digunakan.
Dengan adanya perkembangan zaman membawa manusia dari awalnya hanya menggunakan kertas dan pulpen untuk berkomunikasi jarak jauh antau siswa dan guru, sekarang hanya menggunakan telepon pintar untuk melampaui batas ruang dan waktu dalam waktu sekejap. Bahkan di era revolusi 4.0 yang merupakan era dimana kemajuan dari perkembangan teknologi sangat mendominasi (Mulyani F & Haliza N, 2021).
Di dalam proses pendidikan ada beberapa teknologi yang dapat digunakan yang disebut dengan Media Teknologi Pembelajaran. Media berasal dari kata "medius" yang berarti tengah, pengantar atau perantara. Media Teknologi dalam proses Belajar banyak memberikan manfaat bagi pendidik (guru) dan peserta didik (siswa). Contohnya seorang guru yang menggunakan media teknologi dalam menjelaskan sebuah materi, siswa akan lebih mudah memahami dan niat untuk belajar sangat besar. Adapun media Teknologi Pembelajaran dalam Pendidikan antara lain: dapat kita kategorikan dengan fasilitas pembelajaran offline maupun online.
Offline
Pembelajaran secara offline pastinya dengan cara guru menjelaskan pelajaran kepada peserta didik dengan tatap muka. Dalam proses pembelajaran tatap muka sekarang, pendidik tidak hanya menyampaikan materi berdasarkan buku, tetapi bisa dilakukan dengan cara mempresentasikan dengan LDC proyektor yang dibantu oleh sebuah komputer atau laptop. Dengan adanya fasilitas-fasilitas tekonologi modern ini agar lebih membangun semangat peserta didik dan membangun pola pikir peserta didik agar lebih pandai dalam penggunaan teknologi modern. Adapun media teknologi pembelajaran yang digunakan pembelajaran secara tatap muka yaitu :
- Komputer/leptop
Hardianto menyatakan bahwa Peranan teknologi komputer pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Komputer telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan disemua sektor kehidupan termasuk dalam sektor pendidikan. Komputer telah memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen sistem pendidikan dan pembelajaran. Berkat teknologi komputer ini berbagai kemudahan dapat dirasakan dalam proses pembelajaran seperti persentasi mengajar, akses informasi (e-learning) dan pembuatan pembelajaran berbasis komputer.
Pembelajaran Berbasis Komputer berasal dari istilah Computer Assisted Intruction (CAI) yang berarti pembelajaran berbantuan komputer. Media ini merupakan program yang menggunakan software. Selain itu, pembelajaran berbasis komputer merupakan kegiatan belajar yang menggunakan komputer untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga siswa merasa senang dan tidak bosan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung (Mulyani F & Haliza N, 2021).
Bentuk pemanfaatan komputer dalam pembelajaran yaitu peserta didik dapat mencari informasi, mengasah kemampuan microsoft peserta didik dalam mengerjakan tugas, sebagai sarana presentasi, kolaboratif, bermain sambil belajar, dan memperbanyak gaya belajar peserta didik seperti belajar dengan suara, membaca, maupun vidio agar lebih mudah dalam memahami materi.
- Proyektor LCD
Proyektor LCD adalah sebuah alat yang bisa menampilkan foto, gambar, video, audio animasi serta slide dengan menghubungkan dengan alat elektronik seperti komputer dan laptop. Metode yang digunakan yaitu berupa presentasi. Seorang pendidik akan menyampaikan materi dengan melihatkan langsung kepada peserta didik. Dengan demikian siswa akan lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru, karena proyektor ini menampilkan gambar dengan ukuran besar.
Online
Pembelajaran secara online ini dapat dilakukan dimana dan kapan saja dalam jaringan. Pembelajaran online sangatlah mendorong kolaborasi dan keterlibatan dan dapat menjadi alat motivasi bagi para siswa dan pelajar. Pembelajaran daring memanfaatkan model interaktif berbasis internet dan sistem manajemen pembelajaran, seperti: Zoom, Google Meet, Google Clasroom, dan lain-lain. Beberapa keutamaan pembelajaran online ini yaitu peserta didik tidak perlu datang ke sekolah dan dapat melakukan kegiatan belajar mengajar dimanapun dengan cara mengakses internet dan memilih manajemen pembelajan yang akan dipakai. Â Dari keutamaan tersebut juga memberikan dampak negatif pada peserta didik yaitu dapat disalah gunakan, bermalas-malasan dalam belajar karena tidak dipantau secara langsung, dan pembelajaran tidak akan efektif apabila peserta didik tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Dampak dari Perkembangan IPTEK
Begitu banyak dampak atau perubahan dan pengaruh yang terjadi dalam dunia pendidikan sejak perkembangan IPTEK. Kemunculan IPTEK merubah segalanya, IPTEK telah membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah dan murah. Terkadang manusia berpikir bahwa teknologi itu adalah penghancur. Namun, itu kembali lagi kepada diri manusia karna yang menjalankan teknologi itu sendiri adalah manusia.
Dampak positif perkembangan IPTEK dalam pendidikan: (1) Memudahkan dalam proses mengakses informasi yang berkaitan dengan pendidikan. (2) Pembaharuan dalam pembelajaran seperti e-learning dapat memudahkan dalam proses pembelajaran. (3) Memudahkan guru dalam memberikan materi pembelajaran menggunakan internet. (4) Munculnya media masa yang memudahkan untuk memperoleh ilmu atau informasi terbaru.(5) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang dapat memudahkan siswa agar lebih cepat memahami pembelajaran.(6)Sistem pembelajaran tidak hanya dengan tatap muka, tapi juga dengan menggunakan berbagai media aplikasi seperti zoom, google classroom, dll. (7) Mengurangi ketertinggalan teknologi dari negara berkembang. (8) Dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam mengembangkan ilmu pendidikan dan teknologi. (9) Teknologi sebagai sistem yang mendukung dalam proses pendidikan. (10) Memperoleh informasi atau pun pendapat para ahli dari segala penjuru dengan cepat. (11) Dapat membaca buku tampa harus membeli buku, yaitu hanya dengan menggunakan internet.(12) Dapat berdiskusi dengan temam melalui online. (13) Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat dan tidak menghambat proses pembelajaran. (14) munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Seperti jaringan internet, Leb. Komputer dan lainlain.
Dampak negatif perkembangan IPTEK dalm pendidikan: (1) Terjadinya plagiaritas (2) Jika terjadi kecerobohan dalam sebuah sistem di lembaga pendidikan mak akan berakibat fatal. (3) Semakin terancamnya kerahasiaan suatu program yang dapat diakses. (4) kesalah gunaan teknologi, seperti tindak kriminal. (5) Mempertimbangkan penggunaan teknologi bagi peserta didik di bawah umur. (6) Mempertimbangkan penggunaan teknologi untuk anak di bawah umur. (7) Membuat siswa bahkan guru kecanduan dengan menggunakan teknologi. (8) Menggunakan teknologi untuk mencari sesuatu yang tidak jelas. (9) Siswa menjadi malas belajar. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih yang dapat mempermudah proses belajar bagi siswa terkadang membuat siswa lebih malas belajar karena sudah adanya kemudahan tersebut, bahkan dengan teknologi tersebut mereka lebih memilih untuk bermain game ataupun sosialmedia. (10) Terjadinya pelanggaran asusila. Seperti terjadinya tawuran antar pelajar, pemerkosaan dan lainnya. (11) Terjadinya penyalahgunaan pendidikan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang ingin melakukan tindak kriminal. (12) Adanya pihak yang tidak bertanggung jawab dalam penyalahgunaan teknologi untuk sebuah sistem pengolah data.
Perkembangan IPTEK sendiri akan sangat berdampak dalam sistem pendidikan di Indonesia jika kita lihat dari dampak positif perkembangan IPTEK karena dengan berkembangnya kurikulum akan menuntut siswa agar lebih memahami Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang lebih maju serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menggunakan, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar bisa bersaing dengan negara-negara maju terutama dalam segi pendidikan. Dalam pemanfaatan teknologi, apabila siswa dapat menggunakan teknologi dengan baik dalam menambah pengetahuan dan keterampilan mereka, maka mereka akan bisa mendapatkan hasil yang baik, namun sebaliknya, apabila siswa tidak bisa menggunakan dan memanfaatkan teknologi dengan baik, maka hasil yang di dapatnya tidak akan maksimal.
KESIMPULAN
Dalam Bab ini I Pasal 1 UU SISDIKNAS 20 tahun 2003 disebutkan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Berangkat dari bunyi pasal ini dapat diketahui bahwa pendidikan adalah sistem yang merupakan suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen yang saling terkait dan secara bersama menuju kepada tercapainya tujuan. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UU SISDIKNAS adalah untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab . Secara umum, di Indonesia sendiri terdapat tiga jenjang sistem pendidikan nasional, yang kemudian dikenal sebagai wajib belajar 12 tahun.
Semenjak berkembang IPTEK didalam dunia pendidikan proses pendidikan menjadi lebih maju. Banyak yang berubah dari waktu ke waktu karna adanya teknologi. Bahkan di era revolusi 4.0 yang merupakan era dimana kemajuan dari perkembangan teknologi sangat mendominasi. Begitu banyak dampak atau perubahan dan pengaruh yang terjadi dalam dunia pendidikan sejak perkembangan IPTEK. Namun, itu kembali lagi kepada diri manusia karna yang menjalankan teknologi itu sendiri adalah manusia. Penggunaan IPTEK akan berdampak postifi apabila di gunakan dengan baik serta akan berdampak negatif jika digunakan dengan hal yang buruk.
Perkembangan IPTEK sendiri akan sangat berdampak dalam sistem pendidikan di Indonesia jika kita lihat dari dampak positif perkembangan IPTEK karena dengan berkembangnya kurikulum akan menuntut siswa agar lebih memahami Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang lebih maju serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam menggunakan, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar bisa bersaing dengan negara-negara maju terutama dalam segi pendidikan. Penggunaan IPTEK akan bergantung pada penggunanya apakah bisa digunakan dengan baik atau untuk hal yang buruk. Apabila digunakan dengan baik bagi pengguna akan menimbulkan dampak positif yang mendukung sistem pendidikan di Indonesia. Jika digunakan dengan hal yang buruk akan menjadi masalah besar bagi penggunanya dan merusak sistem pendidikan di Indonesia serta generasi-generasi muda penerus bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, R. (2019). Analisis Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan dalam Pengembangan Multimedia Interaktif. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 5(2), 155--162.
Amesi, Novita dan Hamid K, Abdul. (2015, Juni). PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE-OFFLINE DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP BELAJAR BAHASA INGGRIS. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, II, 85- 99.
Hardianto, D. (n.d.). TELAAH KRITIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN. https://staffnew.uny.ac.id/upload/132310873/penelitian/Telaah+Kritis+Pemanfaatan+Teknologi+Komputer+Dalam+Pembelajaran.pdf
Lengkana, A. S., & Sofa, N. S. N. (2017). Kebijakan Pendidikan Jasmani dalam Pendidikan. Jurnal Olahraga, 3(1), 1--12. https://doi.org/10.37742/jo.v3i1.67
Mulyani F, & Haliza N. (2021). Analisis Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (Jpdk), 3(1).
Munirah. (2015). Sistem Pendidikan di Indonesia antara Keinginan dan Realita. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, 2(2), 233--245.
Susilo, A., & Sarkowi, S. (2018). Peran Guru Sejarah Abad 21 dalam Menghadapi Tantangan Arus Globalisasi. Historia: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah, 2(1), 43. https://doi.org/10.17509/historia.v2i1.11206.Â
Syahril,  Iwan.  Proklamasi  dan  Transformasi  Pendidikan  di  Indonesia  Abad  21, http://edukasi.kompasiana.com/2013/08/18/proklamasi-dan transformasi-pendidikan-indonesia-abad-ke-21-585038.html.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H