Mohon tunggu...
Muhammad TyoAdli
Muhammad TyoAdli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pelajar

Suka mengeksplor lebih jauh, agar memudahkan kita dalam bertindak sesuatu apapun serta mengerti mana yang salah dan benar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak dari Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Sistem Pendidikan di Indonesia

5 Februari 2024   14:42 Diperbarui: 5 Februari 2024   14:46 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah  satu  bentuk  regulasi  yang  dibuat oleh  pemerintah  agar  memberikan  jaminan terhadap  pendidikan  sebagai  sebuah  sistem yaitu     dengan     terbitnya     UU     Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang  Sistem Pendidikan  Nasional,  Peraturan  Pemerintah No.  19  tahun  2005  tentang  Standar  Nasional Pendidikan, dan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun  2006  tentang  Standar  Isi  untuk  Satuan Pendidikan  Dasar  dan  Menengah  menuntut cara pandang yang berbeda tentang pengembangan  dan  pelaksanaan  kurikulum. Dulu,  pengembangan  kurikulum    dilakukan oleh  pusat    dalam  hal  ini  Pusat  Kurikulum sedangkan   pelaksanaannya   dilakukan   oleh satuan  pendidikan.  UU  tersebut    merupakan  produk      hukum      yang   berketetapan   dan berkekuatan    hukum,  dalam    UU    tersebut pun   sudah   diatur   mengenai   hal-hal   yang menjadi   faktor   keberhasilan   pendidikan   di Indonesia.(Lengkana & Sofa, 2017)

Abad 21 ditandai dengan terjadinya transformasi besar-besaran pada aspek sosial, ekonomi, politik, dan budaya yang didorong oleh empat kekuatan besar yang saling berkaitan, yakni kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan demografi, globalisasi, dan lingkungan (Susilo & Sarkowi, 2018). Teknologi menjadi salah satu kata kunci, selain globalisasi yang selalu didengungkan ketika berbicara abad 21.

Perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan teknologi  ternyata  berdampak  pula  terhadap perkembangan  pendidikan  jasmani  di  Negara Indonesia,  hal  ini  terlihat  dengan  rendahnya perhatian publik terhadap pentingnya pendidikan  jasmani  bagi  anak-anak.  Mereka berpandangan    bahwa    anak-anak    haruslah dijejali    dengan    pelajaran-pelajaran    yang diujikan    sehingga    dapat    menjamin    pada pendidikan mereka selanjutnya, tanpa memperhatikan     untuk     dapat     menguasai semua  itu  anak-anak  pun  harus  mempunyai kondisi yang sempurna baik jiwa dan raga (Lengkana & Sofa, 2017). Dengan adanya revolusi industry 4.0 maka ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam dunia pendidikan hendaknya dapat mengikuti perkembangan teknologi sehingga sejalan dengan perkembangan zaman.

Dunia pendidikan dan pembelajaran terus berkembang semakin pesat seiring dengan perkembangan budaya pada manusia dari berbagai teoritis dan praktis. Hal tersebut berdampak mengenai inovasi tentang dunia pendidikan dan pembelajaran. Dasar dari perkembangan pendidikan dan pembelajaran tidak lepas dari yang namanya perkembangan teknologi. Jika teknologi dikaitkan dengan kata pendidikan menjadi teknologi pendidikan, sedangkan jika dihubungkan dengan pembelajaran menjadi teknologi pembelajaran. Dengan adanya pengaruh dari segi perkembangan teknologi ini menyebabkan berbagai perubahan pola dalam pendidikan dan pembelajaran. Salah satu contoh dari perubahan pola dalam pendidikan dalam pengaruh teknologi ialah dalam setiap tahun sistem pendidikan khususnya di Indonesia terus mengalami perubahan mulai kurikulum, pelaksanaan pembelajaran sampai pelaksanaan ujian. Sedangkan contoh dalam perubahan pembelajaran yang dipengaruhi teknologi yaitu mulai dari pembelajaran yang hanya dilakukan secara tradisional hingga online. (Ariani, 2019)

Ilmu Pengetahuan dan teknologi adalah suatu bagian yang tak lepas dari kehidupan manusia dari awal peradaban sampai akhir dari segala kehidupan manusia. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terus berkembang seiring perkembangan peradaban manusia di dunia. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan karakter peserta didik, setiap perkembangan zaman pendidikan akan selalu mengalami perubahan dan tentunya perubahan itu haruslah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk menyiapkan dan menghasilkan lulusan yang berkompeten maka sangat perlu dilakukan pengembangan desain dan model pembelajaran yang inovatif dan interaktif.Dalam penyelenggaraan proses pembelajaran di Indonesia standarnya telah diatur yaitu dalam proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Permen RI No. 19 tahun 2005 pasal 19 ayat 1). Dari ketiga kebijakan mengenai pendidikan, pembelajaran dan proses pembelajaran tersebut saling berkaitan yaitu, dalam mendidik anak di- lakukan melalui pembelajaran, proses pembelajaran tersebut harus sesuai dengan karakteristik peserta didik. Dalam era globalisasi, karakteristik peserta didik dipengaruhi oleh perkembangan teknologi masa kini (Ariani, 2019).

Sehingga secara tidak langsung seorang pendidik harus menguasai berbagai teknologi masa kini dalam upaya mendidik dan membelajarkan peserta didik. Hal ini menuntut pendidik agar bisa menyesuaikan kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan pemerintah, menggunakan lembar kerja siswa yang disediakan oleh sekolah, serta sesekali diiringi dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik minat belajar siswa agar dapat membantu siswa memiliki pola pikir yang kritis dalam menghadapi tantangan pembelajaran.

Berdasarkan realita diatas, tulisan ini akan menelisik seperti apa Sistem Pendidikan di Indonesia diera industri 4.0 yang didominasi dengan kemajuan atau perkembangan IPTEK. Selain itu juga menganalisis dampak positif dan negatif dari Perkembangan IPTEK dalam Sistem Pendidikan di Indonesia. Karena banyak manfaat serta permaasalahan dalam perkembangan IPTEK dalam pendidikan

METODE

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yaitu mencari sumber penelitian dengan cara mengumpulkan beberapa sumber data kepustakaan yang berasal dari berbagai jurnal, artikel-artikel opini dan sumber- sumber yang dibutuhkan lainnya agar mempermudah dalam melakukan penelitian mengenai peran teknologi dalam dunia Pendidikan. Bahan kajian yang menjadi rujukan yaitu 7 jurnal dengan topik tulisan terutama mengenai IPTEK serta kurikulum.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Pendidikan di Indonesia

Dalam Bab ini I Pasal 1 UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003 disebutkan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Berangkat dari bunyi pasal ini dapat diketahui bahwa pendidikan adalah sistem yang merupakan suatu totalitas struktur yang terdiri dari komponen yang saling terkait dan secara bersama menuju kepada tercapainya tujuan. Adapun komponen-komponen dalam pendidikan nasional antara lain adalah lingkungan, sarana-prasarana, sumberdaya, dan masyarakat. Komponen-komponen tersebut bekerja secara bersama-sama, saling terkait dan mendukung dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UU SISDIKNAS adalah untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Munirah, 2015).

Secara umum, di Indonesia sendiri terdapat tiga jenjang sistem pendidikan nasional, yang kemudian dikenal sebagai wajib belajar 12 tahun. Dalam sistem tersebut, pendidikan bermula dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Sekolah dasar adalah jenjang yang wajib ditempuh sebelum siswa dapat melanjutkan ke jenjang atau tahap pendidikan yang lebih tinggi. Jenjang pendidikan ini berlangsung selama 6 tahun, kelas 1 sampai kelas 6. Jenjang berikutnya dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah pendidikan menengah pertama (SMP). Anak bisa melanjutkan ke jenjang ini jika sudah menyelesaikan jenjang pendidikan sekolah dasar, yang berlangsung selama 6 tahun (kelas 1 sampai kelas 6). Sementara itu, jenjang menengah pertama harus dilalui selama 3 tahun, yaitu dari kelas 7 sampai kelas 9. Secara garis besar, jenjang SMP memiliki jumlah mata pelajaran yang lebih banyak daripada jenjang SD. Sebagai contoh, di SD murid hanya akan mempelajari ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS) secara umum. Sedangkan di SMP, murid akan mempelajari masing-masing mata pelajaran dengan lebih rinci, yaitu biologi, fisika, dan kimia untuk IPA,dan ekonomi, geografi, dan sejarah untuk IPS. Setelah sukses menempuh jenjang pendidikan SMP, siswa dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas (SMA) ataupun sekolah menengah kejuruan (SMK). Perbedaan SMA dan SMK berlandaskan minat penjurusan siswa. Jika di SMA, siswa dapat memilih antara jurusan IPA dan IPS -- di beberapa sekolah terdapat jurusan Bahasa.

Sedangkan untuk jenjang SMK, siswa akan mengikuti pendidikan yang fokus menerapkan program kerja berdasarkan minat keahlian masing-masing siswa.

Perkembangan IPTEK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun