Mohon tunggu...
Muhammad Subhan
Muhammad Subhan Mohon Tunggu... -

Muhammad Subhan, seorang jurnalis, penulis dan novelis. Editor beberapa buku. Tinggal di pinggiran Kota Padangpanjang. Bekerja di Rumah Puisi Taufiq Ismail. Nomor kontak: 0813 7444 2075. Akun facebook: rahimaintermedia@yahoo.com, email aan_mm@yahoo.com. Blog: www.rinaikabutsinggalang.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Regu Badak (17)

14 November 2011   07:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:41 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dan, semua guru ikut menangis.

Aku dan bapak pulang meninggalkan sekolah, dilepas Pak Lukman hingga ke halaman. Sekali-sekali aku menoleh ke belakang. Sekali-sekali aku pandangi ruang kelasku yang didalamnya teman-temanku sedang belajar. Di kelas Bondan, anak itu juga tak ada. Sejak peristiwa penggusuran yang menghancurkan rumah kami, aku tak tahu kemana Bondan dibawa orangtuanya. Begitupun Anton, kami tak berjumpa lagi.

Sesampainya di rumah Nek Ani, aku lihat ibu telah mengemasi semua barang-barang yang akan dibawa ke Aceh. Beberapa barang yang sedikit berharga telah dijual ibu kepada warga di sekitar rumah Nek Ani. Uangnya buat kebutuhan selama di jalan, juga buat persiapan hidup di daerah yang baru. Dan, malam itu, seperti malam habis penggusuran, aku tak dapat memejamkan mata. Aku masih terbayang wajah Bondan yang menangis berteriak-teriak kepada aparat yang merobohkan rumahnya. Dia berteriak-teriak menyebut-nyebut cita-citanya yang akan menjadi dokter. Entah di mana dia kini. Aku berharap, sebelum meninggalkan Tembung, aku bertemu dia. (bersambung)

Catatan: Novel ini belum pernah dipublikasikan. Pertama di Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun