Gadis itu marah dengan seseorang di telepon. Kedengarannya, yang ditelepon adalah pacarnya karena ucapan bernada cemburu dari gadis itu. Suaranya yang samar masih bisa didengar.
Handai memalingkan muka ke jendela bus. Tiba-tiba, tampaklah mobil Ferrari F430 yang diangkut truk melesat meninggalkan bus yang ditumpanginya. Mobil itu mengalihkan dirinya dari konflik internal gadis itu.
Gadis itu langsung mematikan telepon genggam dengan kasar. Setelah itu, ia masukkannya ke dalam tas tangannya. Ia kembali menatap laptop dan menutup kepalanya dengan selimut.
Handai hanya menatapnya sekilas gadis itu. Ia tidak tahu siapa namanya apalagi nomor teleponnya. Tak lama, gadis itu tertidur.
Bus itu tiba di sebuah pool daerah Pasirgombong, Cikarang Utara jam 4.30 pagi. Beberapa penumpang langsung turun begitu juga dengan gadis itu. Handai yang lebih dulu terbangun hanya mendengar gadis itu berucap terima kasih.
Setelah itu pergi menuju mobil jemputan. Kepergian gadis itu menyisakan memori tentang keterbukaan dan kegalauannya. Namun ada satu yang belum terungkapkan, siapa nama gadis itu dan berapa nomor teleponnya.
Siapa tahu ia bisa menjadi teman obrolan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H