Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia | Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Nasional

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Money

Perilaku Konsumtif Generasi Muda Indonesia Melalui Pendekatan Keynes

11 Januari 2025   07:21 Diperbarui: 11 Januari 2025   08:14 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecenderungan Generasi Muda dalam Menanggapi Krisis Ekonomi

Konsumsi yang tinggi di kalangan generasi muda Indonesia juga dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap masa depan dan ketidakpastian ekonomi.

Ketika menghadapi krisis atau ketidakpastian ekonomi, Keynes berpendapat bahwa individu cenderung meningkatkan tabungan mereka sebagai bentuk perlindungan terhadap ketidakpastian yang ada.

Namun pada generasi muda Indonesia, kecenderungan ini tidak selalu tercermin. Sebaliknya, mereka sering kali menganggap konsumsi sebagai cara untuk mengatasi stres atau kebosanan, terutama dalam kondisi sosial-ekonomi yang tidak stabil.

Contoh nyata dari fenomena ini adalah bagaimana generasi muda di Indonesia sering kali lebih memilih untuk membeli barang konsumsi meskipun situasi ekonomi sedang lesu atau menghadapi krisis seperti yang terjadi pada masa pandemi COVID-19.

Di saat ekonomi tertekan, alih-alih menahan konsumsi atau mengalihkan dana untuk tabungan, generasi muda tetap menunjukkan pola konsumsi yang cenderung meningkat, baik melalui pembelian barang-barang teknologi, pakaian, maupun kosmetik.

Solusi untuk Mengatasi Perilaku Konsumtif yang Berlebihan

Dari perspektif Keynesian, untuk menjaga perekonomian tetap stabil, penting untuk memiliki keseimbangan antara konsumsi, tabungan, dan investasi.

Salah satu cara untuk mengatasi perilaku konsumtif yang berlebihan di kalangan generasi muda adalah dengan meningkatkan literasi keuangan.

Pendidikan mengenai pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat, investasi jangka panjang, serta pentingnya tabungan dapat membantu mengubah pola pikir konsumtif yang impulsif menjadi lebih rasional.

Selain itu, perubahan kebijakan pemerintah yang mendorong penghematan dan investasi juga dapat membantu menstabilkan perekonomian domestik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun