Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Humanis di Era Sekarang

4 Januari 2025   06:26 Diperbarui: 5 Januari 2025   07:08 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: mengeja.id (Paulo Freire)

Namun di balik kemudahan tersebut, muncul tantangan baru. Di satu sisi, teknologi memberikan banyak keuntungan. Dan sisi lain, teknologi juga membawa dampak besar pada cara kita mendidik generasi berikutnya.

Sumber: Ilustrasi uinsaid.ac.id
Sumber: Ilustrasi uinsaid.ac.id

Sistem pendidikan modern kini semakin terintegrasi dengan berbagai alat digital. Mulai dari platform pembelajaran online hingga aplikasi pengukur kemampuan siswa. Di sini, pendidikan lebih terasa seperti “produk” yang dikemas rapi dengan algoritma yang cerdas.

Tidak sedikit aplikasi pendidikan yang berfokus pada peningkatan skor dan prestasi siswa dalam waktu singkat. Tentu saja, ini membuat segalanya lebih terukur dan mudah dievaluasi. Tapi, apakah kita benar-benar mendidik manusia dengan cara yang lebih manusiawi?

Freire berpendapat bahwa pendidikan seharusnya bukanlah tempat untuk menghafal informasi atau menyelesaikan soal-soal dengan cepat. Sebaliknya, pendidikan harus menjadi ruang bagi siswa untuk bertanya, meragukan, dan membangun pemahaman mereka tentang dunia.

Dengan demikian, ketika kita menghadapi fenomena penggunaan teknologi dalam pendidikan, kita harus bertanya bahwa apakah kita hanya menghasilkan individu yang cerdas dalam menjawab soal ataukah kita juga menghasilkan individu yang peduli terhadap keadilan sosial, mampu berpikir kritis, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan mereka?

Pendidikan yang Memanusiakan

Pendidikan yang humanis seperti yang digagas oleh Paulo Freire, mengajak kita untuk tidak hanya mengukur kesuksesan siswa berdasarkan angka-angka atau hasil ujian semata, tetapi lebih kepada kemampuan mereka untuk berempati, berpikir kritis, dan berinteraksi secara sosial.

Tentunya, pendidikan tidak dapat mengabaikan aspek-aspek keterampilan teknis. Namun dalam konteks pendidikan humanis, keterampilan ini tidaklah menjadi satu-satunya tujuan.

Sumber: Ilustrasi refoindonesia.com
Sumber: Ilustrasi refoindonesia.com

Tujuan yang lebih besar adalah menjadikan siswa sebagai individu yang tidak hanya pintar, tetapi juga bijaksana dalam menggunakan pengetahuan mereka untuk tujuan yang lebih mulia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun