Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Identitas dan Budaya Populer di Kalangan Gen Z Indonesia

30 Desember 2024   07:55 Diperbarui: 1 Januari 2025   18:32 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://theconversation.com/tiktok-ruang-baru-ekspresi-dan-negosiasi-identitas-lokal-gen-z-indonesia-165883

Gen Z di Indonesia adalah generasi yang tumbuh dalam gelombang globalisasi yang sangat cepat.

Mereka hidup di dunia yang hampir tidak mengenal batasan. Dimana informasi, budaya, dan tren datang dan pergi begitu cepat lewat internet, media sosial, dan platform digital.

Kendati mereka terpapar berbagai pengaruh luar, namun Gen Z Indonesia tidak kehilangan akar budayanya.

Justru, mereka sedang berada di persimpangan yang menarik, dimana budaya global bertemu dengan nilai-nilai lokal sehingga menciptakan identitas baru yang dinamis dan multifaset.

Budaya Global yang Menyentuh setiap Aspek Kehidupan

Dari lagu K-pop yang memikat telinga hingga tren makeup ala TikTok, Gen Z Indonesia adalah pengguna media sosial yang terhubung erat dengan budaya global.

Globalisasi digital telah mengubah cara mereka berinteraksi dengan dunia luar.

Sumber: https://lampung.idntimes.com/hype/entertainment/silviana-4/8-potret-idol-k-pop-pakai-kemeja-batik-sudah-siap-diajak-kondangan
Sumber: https://lampung.idntimes.com/hype/entertainment/silviana-4/8-potret-idol-k-pop-pakai-kemeja-batik-sudah-siap-diajak-kondangan

Dengan mudahnya mengakses konten dari luar negeri. Namun mereka tidak hanya sekadar meniru, tetapi juga mengkreasikan ulang budaya tersebut, menyaringnya melalui lensa lokal, dan menghasilkan sesuatu yang baru.

Contoh paling jelas adalah fenomena musik K-pop. Dari BTS hingga BLACKPINK, grup-grup ini telah merambah Indonesia dan menciptakan komunitas penggemar yang kuat.

Kendati demikian, yang menarik adalah bagaimana Gen Z Indonesia tidak hanya sekadar menjadi konsumen pasif dari budaya ini.

Mereka tidak takut untuk mengadopsi unsur-unsur K-pop, baik dalam gaya hidup maupun penampilan, tetapi juga menambahkannya dengan nuansa Indonesia.

Mulai dari fashion K-pop yang dipadu dengan batik, hingga dance cover yang dibawakan dengan sentuhan lokal. Semuanya menunjukkan bahwa Gen Z Indonesia mampu menggabungkan dua budaya dalam harmoni yang menarik.

Namun, pengaruh global tidak hanya berhenti pada musik atau fashion. Bahkan dalam dunia hiburan, mereka menjadi konsumen aktif sekaligus pencipta konten.

Selain itu, TikTok sebagai platform favorit memungkinkan Gen Z Indonesia untuk menggali potensi diri, berkreasi, dan bahkan menginspirasi tren baru.

Sumber: https://www.google.com/amp/s/belopainfo.id/info-daerah/3-hari-lagi-pekan-budaya-sengerenna-luwu-ii-akan-digelar/%3famp=1
Sumber: https://www.google.com/amp/s/belopainfo.id/info-daerah/3-hari-lagi-pekan-budaya-sengerenna-luwu-ii-akan-digelar/%3famp=1

Di sini, budaya populer global dan budaya lokal sering bercampur, menghasilkan tren-tren unik yang hanya bisa ditemukan di Indonesia.

Misalnya, tantangan-tantangan dance yang dipopulerkan oleh influencer lokal dengan sentuhan musik tradisional atau konten-konten lucu yang mengangkat slang bahasa daerah sebagai bahan humor.

Menghadapi Tantangan Autentisitas di Tengah Arus Global

Di balik arus deras pengaruh budaya global, Gen Z Indonesia tidak kehilangan jejak budaya asli mereka.

Dalam proses menciptakan identitas baru, mereka kerap terjebak dalam dilema antara mengekspresikan diri sesuai dengan nilai-nilai global atau tetap mempertahankan identitas lokal yang autentik.

Sumber: https://www.google.com/amp/s/makassar.tribunnews.com/amp/2022/01/17/berlangsung-sepekan-berikut-rangkaian-kegiatan-pekan-budaya-tana-luwu-di-p
Sumber: https://www.google.com/amp/s/makassar.tribunnews.com/amp/2022/01/17/berlangsung-sepekan-berikut-rangkaian-kegiatan-pekan-budaya-tana-luwu-di-p

Di satu sisi, budaya populer Indonesia memang bertransformasi. Gaya berpakaian, cara berbicara, dan tren hiburan kini lebih terbuka dengan pengaruh luar. Dan ini membuat banyak orang khawatir bahwa budaya asli Indonesia akan terkikis.

Meski demikian, apabila dilihat lebih dalam, justru Gen Z Indonesia tampaknya sedang menciptakan bentuk baru dari kebudayaan Indonesia yang lebih fleksibel dan relevan dengan dunia digital.

Misalnya pada era digital ini, musik tradisional Indonesia seperti gamelan, angklung atau dangdut mendapat tempat yang unik di kalangan anak muda.

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-angklung/
Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-angklung/

Gen Z Indonesia kini mulai mencampur musik tradisional dengan elemen-elemen modern seperti EDM atau hip-hop untuk menciptakan genre baru yang lebih mudah diterima.

Coba lihat bagaimana grup musik seperti Nidji atau Tulus memadukan elemen-elemen musik pop dengan sedikit sentuhan tradisional dalam lagu-lagu mereka atau bagaimana para kreator TikTok menggunakan musik tradisional dalam video mereka dengan cara yang lebih fresh dan fun.

Ini adalah bentuk adaptasi yang menunjukkan bahwa budaya lokal bisa terus berkembang tanpa kehilangan esensinya.

Pluralitas Budaya dan Menjaga Keanekaragaman dalam Kehidupan Sehari-hari

Gen Z Indonesia juga menghadapi kenyataan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat plural dengan keberagaman suku, agama, bahasa, dan adat istiadat. Hal ini memengaruhi cara mereka mendefinisikan identitas.

Identitas Gen Z Indonesia bukanlah sesuatu yang tunggal atau statis, melainkan sesuatu yang berkembang dengan merangkul berbagai elemen budaya, baik lokal maupun global.

Fenomena ini bisa dilihat dalam bagaimana anak muda Indonesia mengekspresikan identitas mereka melalui fashion.

Sumber: https://beritanasional.com/detail/86539/intip-peran-generasi-z-dalam-mengubah-dunia-fashion-oh-ternyata
Sumber: https://beritanasional.com/detail/86539/intip-peran-generasi-z-dalam-mengubah-dunia-fashion-oh-ternyata

Alih-alih terjebak dalam satu gaya tertentu, Gen Z Indonesia cenderung berani bereksperimen dengan berbagai pilihan, dari yang modern hingga tradisional.

Misalnya, banyak yang mengenakan jaket bomber atau hoodie ala streetwear, namun dipadu dengan aksesoris atau motif khas Indonesia seperti batik atau tenun.

Bahkan, beberapa desainer muda Indonesia yang berasal dari berbagai daerah seperti Bali, Yogyakarta dan Aceh, mulai mengangkat motif tradisional dalam koleksi mereka dengan memadukan estetika lokal dengan tren global.

Selain itu, di dunia digital banyak pula yang menggunakan media sosial sebagai sarana untuk merayakan keberagaman budaya Indonesia.

Sumber: https://food.detik.com/info-kuliner/d-4685236/5-resto-artis-lokal-ini-punya-makanan-tradisional-yang-sedap
Sumber: https://food.detik.com/info-kuliner/d-4685236/5-resto-artis-lokal-ini-punya-makanan-tradisional-yang-sedap

Selebriti atau influencer muda sering menampilkan budaya mereka dalam keseharian mereka, baik melalui kuliner dan pakaian, atau bahasa daerah yang mereka gunakan dalam konten-kontennya.

Ini bukan hanya soal kebanggaan terhadap budaya, tetapi juga tentang bagaimana budaya tersebut bisa tetap relevan dalam konteks global yang terus berubah.

Tantangan dan Harapan dalam Menavigasi Identitas di Era Digital

Di tengah kemajuan digital ini, Gen Z Indonesia tetap harus menghadapi tantangan besar, yakni bagaimana menjaga keaslian identitas mereka.

Sumber: https://www.inilah.com/10-budaya-indonesia-yang-pernah-diklaim-malaysia
Sumber: https://www.inilah.com/10-budaya-indonesia-yang-pernah-diklaim-malaysia

Tekanan untuk mengikuti tren global bisa jadi membuat mereka merasa harus selalu 'seperti itu' dengan mengikuti apa yang sedang populer di dunia maya.

Padahal sebetulnya, identitas yang kuat justru terbangun dari kemampuan untuk memadukan yang lama dan baru, yang lokal dan global, dengan cara yang bijak.

Generasi ini mungkin tidak bisa sepenuhnya menghindari pengaruh budaya global, tetapi mereka berpotensi untuk menciptakan bentuk baru dari identitas Indonesia yang kaya akan keberagaman.

Identitas ini bukan hanya soal memelihara yang sudah ada, tetapi juga berani berinovasi dan beradaptasi dengan zaman.

Di sisi lain, Gen Z Indonesia juga harus lebih kritis terhadap dampak negatif yang bisa muncul, apalagi terlalu banyak mengadopsi budaya luar tanpa pemahaman yang mendalam.

Pengaruh media sosial yang sering kali menjadikan penampilan dan gaya hidup sebagai tolok ukur keberhasilan, bisa menyebabkan ketidakseimbangan antara ekspektasi dan kenyataan.

Di sinilah peran penting pendidikan dan kesadaran diri agar Gen Z Indonesia bisa menemukan keseimbangan dalam menavigasi identitas mereka.

Perjalanan Mencari Identitas yang Tertulis dalam Konteks Global dan Lokal

Gen Z Indonesia sedang menjalani perjalanan panjang dalam mencari dan mendefinisikan identitas mereka.

Mereka tidak sekedar menjadi penonton dalam dunia digital dan budaya global, tetapi juga menjadi pencipta, mengolah pengaruh luar dan menggabungkannya dengan kekayaan budaya lokal.

Sumber: https://koranseruya.com/besok-pekan-budaya-tana-luwu-di-palopo-dimulai-ini-rangkaian-kegiatannya.html
Sumber: https://koranseruya.com/besok-pekan-budaya-tana-luwu-di-palopo-dimulai-ini-rangkaian-kegiatannya.html

Mereka berani bereksperimen, menciptakan tren baru, dan memodernisasi warisan budaya mereka. Namun dalam perjalanannya, tantangan untuk menjaga keaslian identitas tetap ada.

Sebagai generasi yang terbiasa terhubung dengan dunia luar melalui teknologi, mereka harus terus menemukan cara untuk tetap menjadi diri sendiri di tengah gempuran informasi dan standar global yang seragam.

Dengan kata lain, ini adalah pertempuran antara ingin mengikuti dunia yang lebih besar atau menjaga nilai-nilai lokal yang unik.

Pada akhirnya, yang perlu diingat adalah bahwa identitas Gen Z Indonesia bukanlah sesuatu yang terfragmentasi atau terbelah antara dua dunia, tetapi justru sebuah kombinasi dinamis yang melibatkan proses adaptasi, pemilihan, dan inovasi.

Dengan demikian, mereka tak hanya menjadi generasi yang siap menyambut masa depan, tetapi juga generasi yang tetap menjaga akar mereka di tengah dunia yang semakin terhubung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun