Di satu sisi, budaya populer Indonesia memang bertransformasi. Gaya berpakaian, cara berbicara, dan tren hiburan kini lebih terbuka dengan pengaruh luar. Dan ini membuat banyak orang khawatir bahwa budaya asli Indonesia akan terkikis.
Meski demikian, apabila dilihat lebih dalam, justru Gen Z Indonesia tampaknya sedang menciptakan bentuk baru dari kebudayaan Indonesia yang lebih fleksibel dan relevan dengan dunia digital.
Misalnya pada era digital ini, musik tradisional Indonesia seperti gamelan, angklung atau dangdut mendapat tempat yang unik di kalangan anak muda.
Gen Z Indonesia kini mulai mencampur musik tradisional dengan elemen-elemen modern seperti EDM atau hip-hop untuk menciptakan genre baru yang lebih mudah diterima.
Coba lihat bagaimana grup musik seperti Nidji atau Tulus memadukan elemen-elemen musik pop dengan sedikit sentuhan tradisional dalam lagu-lagu mereka atau bagaimana para kreator TikTok menggunakan musik tradisional dalam video mereka dengan cara yang lebih fresh dan fun.
Ini adalah bentuk adaptasi yang menunjukkan bahwa budaya lokal bisa terus berkembang tanpa kehilangan esensinya.
Pluralitas Budaya dan Menjaga Keanekaragaman dalam Kehidupan Sehari-hari
Gen Z Indonesia juga menghadapi kenyataan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat plural dengan keberagaman suku, agama, bahasa, dan adat istiadat. Hal ini memengaruhi cara mereka mendefinisikan identitas.
Identitas Gen Z Indonesia bukanlah sesuatu yang tunggal atau statis, melainkan sesuatu yang berkembang dengan merangkul berbagai elemen budaya, baik lokal maupun global.