Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Identitas dan Budaya Populer di Kalangan Gen Z Indonesia

30 Desember 2024   07:55 Diperbarui: 1 Januari 2025   18:32 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://theconversation.com/tiktok-ruang-baru-ekspresi-dan-negosiasi-identitas-lokal-gen-z-indonesia-165883

Sumber: https://www.inilah.com/10-budaya-indonesia-yang-pernah-diklaim-malaysia
Sumber: https://www.inilah.com/10-budaya-indonesia-yang-pernah-diklaim-malaysia

Tekanan untuk mengikuti tren global bisa jadi membuat mereka merasa harus selalu 'seperti itu' dengan mengikuti apa yang sedang populer di dunia maya.

Padahal sebetulnya, identitas yang kuat justru terbangun dari kemampuan untuk memadukan yang lama dan baru, yang lokal dan global, dengan cara yang bijak.

Generasi ini mungkin tidak bisa sepenuhnya menghindari pengaruh budaya global, tetapi mereka berpotensi untuk menciptakan bentuk baru dari identitas Indonesia yang kaya akan keberagaman.

Identitas ini bukan hanya soal memelihara yang sudah ada, tetapi juga berani berinovasi dan beradaptasi dengan zaman.

Di sisi lain, Gen Z Indonesia juga harus lebih kritis terhadap dampak negatif yang bisa muncul, apalagi terlalu banyak mengadopsi budaya luar tanpa pemahaman yang mendalam.

Pengaruh media sosial yang sering kali menjadikan penampilan dan gaya hidup sebagai tolok ukur keberhasilan, bisa menyebabkan ketidakseimbangan antara ekspektasi dan kenyataan.

Di sinilah peran penting pendidikan dan kesadaran diri agar Gen Z Indonesia bisa menemukan keseimbangan dalam menavigasi identitas mereka.

Perjalanan Mencari Identitas yang Tertulis dalam Konteks Global dan Lokal

Gen Z Indonesia sedang menjalani perjalanan panjang dalam mencari dan mendefinisikan identitas mereka.

Mereka tidak sekedar menjadi penonton dalam dunia digital dan budaya global, tetapi juga menjadi pencipta, mengolah pengaruh luar dan menggabungkannya dengan kekayaan budaya lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun