Fenomena ini bisa dilihat dalam bagaimana anak muda Indonesia mengekspresikan identitas mereka melalui fashion.
Alih-alih terjebak dalam satu gaya tertentu, Gen Z Indonesia cenderung berani bereksperimen dengan berbagai pilihan, dari yang modern hingga tradisional.
Misalnya, banyak yang mengenakan jaket bomber atau hoodie ala streetwear, namun dipadu dengan aksesoris atau motif khas Indonesia seperti batik atau tenun.
Bahkan, beberapa desainer muda Indonesia yang berasal dari berbagai daerah seperti Bali, Yogyakarta dan Aceh, mulai mengangkat motif tradisional dalam koleksi mereka dengan memadukan estetika lokal dengan tren global.
Selain itu, di dunia digital banyak pula yang menggunakan media sosial sebagai sarana untuk merayakan keberagaman budaya Indonesia.
Selebriti atau influencer muda sering menampilkan budaya mereka dalam keseharian mereka, baik melalui kuliner dan pakaian, atau bahasa daerah yang mereka gunakan dalam konten-kontennya.
Ini bukan hanya soal kebanggaan terhadap budaya, tetapi juga tentang bagaimana budaya tersebut bisa tetap relevan dalam konteks global yang terus berubah.
Tantangan dan Harapan dalam Menavigasi Identitas di Era Digital
Di tengah kemajuan digital ini, Gen Z Indonesia tetap harus menghadapi tantangan besar, yakni bagaimana menjaga keaslian identitas mereka.