Apabila UMKM dapat diberdayakan dengan bantuan modal, pelatihan, dan akses pasar yang lebih luas, maka mereka dapat tumbuh menjadi lebih kuat dan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
Peningkatan upah juga menjadi salah satu langkah untuk mengembalikan kelas menengah. Meningkatkan upah pekerja di sektor formal dan informal adalah langkah penting agar daya beli mereka tetap terjaga.
Tentu, ini harus diimbangi dengan produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu, selain menaikkan upah, penting juga untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan dan peningkatan keterampilan.
Dalam jangka panjang, reformasi perpajakan juga diperlukan. Sebagian besar kelas menengah merasa terhimpit oleh pajak yang tinggi, sementara mereka tidak mendapatkan manfaat yang sebanding dari sistem perpajakan tersebut. PPN 12% solusinya? Ah, sudahlah.
Oleh karena itu, pembenahan sistem pajak yang adil dan transparan akan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap negara dan mengurangi ketimpangan. Maka sangat penting untuk membatalkan pemberlakuan PPN 12% pada Januari 2025!
Membangun Ekonomi yang lebih Inklusif
Tugas besar kita sekarang adalah membangun ekonomi yang inklusif. Ini bukan hanya soal meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, tetapi juga soal menciptakan sistem yang adil dan merata.
Pemerintah harus terus berfokus pada pembangunan infrastruktur yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya yang ada di kota-kota besar. Namun penting untuk dicatat, bahwa solusinya bukan dengan menaikkan tarif PPN sebesar 12%.
Dengan demikian, agar kemiskinan bisa menurun dan kelas menengah bisa tumbuh kembali, kita harus memastikan bahwa semua orang tanpa terkecuali, mendapatkan akses yang sama terhadap peluang dan kesempatan, baik itu pendidikan, pekerjaan atau fasilitas dasar lainnya.
Hanya dengan cara ini, kita bisa memastikan bahwa lubang kemiskinan akan semakin menutup, dan kelas menengah bisa kembali menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia.