Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menutup Lubang Kemiskinan dan Mengembalikan Kelas Menengah

26 Desember 2024   06:40 Diperbarui: 28 Desember 2024   12:40 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/08/29/utak-atik-garis-kemiskinan-menuju-target-nol-persen

Tanpa pendidikan yang memadai, tanpa keterampilan yang relevan dengan pasar kerja, dan tanpa jaringan sosial yang kuat, mereka tidak memiliki banyak kesempatan untuk keluar dari kondisi tersebut.

Kendati demikian, penting untuk diingat bahwa kemiskinan tidak hanya soal uang. Ini adalah masalah sistemik yang mencakup ketidakadilan sosial, ketimpangan akses, dan distribusi kekayaan yang timpang.

Mengatasi kemiskinan bukan hanya soal memberi bantuan atau subsidi, tetapi tentang menciptakan sistem yang memungkinkan mereka yang terpinggirkan untuk mengakses peluang yang sama. Di sinilah tantangan besar dimulai!

Pilar yang Terguncang itu Kelas Menengah

Kelas menengah adalah kelas yang memiliki peran sangat vital dalam ekonomi negara. Mereka adalah konsumen, produsen, dan pendorong inovasi.

Kelas menengah yang kuat adalah tanda ekonomi yang sehat dan tumbuh, karena mereka adalah penggerak utama sektor riil seperti perdagangan, manufaktur, dan layanan.

Namun di Indonesia, kelas menengah ini mulai terkikis, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mengubah banyak tatanan sosial dan ekonomi.

Sumber: https://databoks.katadata.co.id/infografik/2024/09/05/populasi-kelas-menengah-indonesia-kian-berkurang
Sumber: https://databoks.katadata.co.id/infografik/2024/09/05/populasi-kelas-menengah-indonesia-kian-berkurang

Banyak orang yang dulu masuk dalam kategori kelas menengah, tiba-tiba terjatuh ke dalam kategori kelas bawah akibat kehilangan pekerjaan atau pendapatan yang menurun drastis.

Hal ini tidak hanya terjadi pada pekerja di sektor informal, tetapi juga pada profesional di sektor formal yang terdampak oleh resesi ekonomi global dan nasional.

Dengan inflasi yang meningkat, biaya hidup yang semakin tinggi dan ketidakpastian ekonomi, banyak keluarga kelas menengah menjadi semakin terjepit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun