Mohon tunggu...
Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi Mohon Tunggu... Penulis - Pengen Manfaat aje

Aku suka nulis, bagiku penulis dihargai, baik dari pikiran, harapan, jiwa, nurani, serta ide. Segala yg ada dalam tubuh kita, kita sampaikan. Aku nulis dan suka kayak hamka, apalagi bang pi'ie. Nulis, dan terus membela kebenaran. Kayak pendekar dan jago yang membela segala prinsip kebenaran. Celengireng yang berdosa dan banyak nyampah kayak aye juga bisa bergune nih. Celeng yang busuk dan bersiung mampu mengubah keadaan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jodoh di Gadang

29 Juli 2022   09:18 Diperbarui: 29 Juli 2022   09:24 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"kita harus laporan kepada tuan datuk Rajo Alam. Supaya kita diizinkan di sini."

"iya kisanak."

"panggil saja aku Santap Malam."

"Iya, tuan Santap Malam. Aku Pasmi."

Mereka masuk ke dalam garang. Bertemu dengan seorang lelaki berpakaian Minang dan kumis yang berwibawa.

"tuan, kami dari tanah Jawa. Mau melapor tinggal di tanah adat rantau ini."

"siapa yang kamu bawa ini?"

"Dia saudara saya. Namanya Pasmi."

Belum selesai berbicara, seorang muda yang nampak gagah lagi hebat muncul di balik pintu samping masuk ke rumah gadang. Dia melirik Pasmi dan melihat senjata Pacul itu. Dia tahu itu bukan alat bertani. Itu alat untuk bertahan diri.

" wanita, kau membawa senjata. Adakah maksud kau sembunyikan kepada kami?"

"Ini hanya alat untuk membajak tanah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun