"kita harus laporan kepada tuan datuk Rajo Alam. Supaya kita diizinkan di sini."
"iya kisanak."
"panggil saja aku Santap Malam."
"Iya, tuan Santap Malam. Aku Pasmi."
Mereka masuk ke dalam garang. Bertemu dengan seorang lelaki berpakaian Minang dan kumis yang berwibawa.
"tuan, kami dari tanah Jawa. Mau melapor tinggal di tanah adat rantau ini."
"siapa yang kamu bawa ini?"
"Dia saudara saya. Namanya Pasmi."
Belum selesai berbicara, seorang muda yang nampak gagah lagi hebat muncul di balik pintu samping masuk ke rumah gadang. Dia melirik Pasmi dan melihat senjata Pacul itu. Dia tahu itu bukan alat bertani. Itu alat untuk bertahan diri.
" wanita, kau membawa senjata. Adakah maksud kau sembunyikan kepada kami?"
"Ini hanya alat untuk membajak tanah."