Mohon tunggu...
Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi Mohon Tunggu... Penulis - Pengen Manfaat aje

Aku suka nulis, bagiku penulis dihargai, baik dari pikiran, harapan, jiwa, nurani, serta ide. Segala yg ada dalam tubuh kita, kita sampaikan. Aku nulis dan suka kayak hamka, apalagi bang pi'ie. Nulis, dan terus membela kebenaran. Kayak pendekar dan jago yang membela segala prinsip kebenaran. Celengireng yang berdosa dan banyak nyampah kayak aye juga bisa bergune nih. Celeng yang busuk dan bersiung mampu mengubah keadaan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jodoh di Gadang

29 Juli 2022   09:18 Diperbarui: 29 Juli 2022   09:24 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"wanita, masakanmu ini hanya bisa bakar ikan sama tempe saja kah?"

"Iya tuan, sejak kecil aku hidup di hutan dan tak bisa memasak. Hanya terbiasa makan makanan seperti ini."

"tak apa."

Siang dan malam selama beberapa minggu, mereka bersama Pamsi di kapal. Kadang Pasmi membantu menaikkan layar.

Akhirnya, mereka tiba di tanah rantau. Dengan bukit, hutan, dan ilalang yang memandang jauh.

"Tuan, terimakasih telah membawaku ke Sumatera."

Pasmi sangat berterima kasih pada mereka dan dia pun ikut bersama orang yang mengajak dia ke Sumatera.

"kita mau kemana?"

"Aku punya ladang di Sumatera. Peninggalan dari saudaraku. Kita hanya perlu ke sana. Mengurus ladang dan lahan."

"hmm."

Sambil menggaruk kepala, kebingungan dan menurut, Pasmi mengikuti dia. Sebuah rumah yang besar, bentuknya seperti kepala kerbau bertanduk. Luas dan besar atapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun