"hai, apakah wanita ini boleh ikut bersama kita?"
"boleh. Asal mau tidur dan memasak untuk kami."
Pasmi yang mendengar percakapan itu kemudian menjawab pernyataan juru kemudi.
"tenang, aku bisa memasak."
Akhirnya Pasmi dibolehkan masuk ke kapal. Kapal pun siap berangkat menuju ke Sumatera. Pasmi meninggalkan tanah Jawa.
"wanita, kau seorang petani, membawa Pacul kemana-mana. Di sana kau mau bertani?"
"tidak tuan, ini pacul sangat berharga buatku."
"pacul itu kenapa ada batu di gagangnya. Bentuknya seperti kepala ular di gagang itu."
"maaf tuan, ini hanya pacul seorang petani. Kenangan dari seorang teman yang bisa ukir."
"macam itu ya."
Kemudian mereka berlangsung membersamai laju kapal. Melewati lautan dan ombak. Pasmi yang tidak bawa apa pun untuk membayar upah kapal, hanya bisa membayar dengan cara memasakkan makanan bagi mereka.