Mohon tunggu...
Muhammad Lutfi
Muhammad Lutfi Mohon Tunggu... Penulis - Pengen Manfaat aje

Aku suka nulis, bagiku penulis dihargai, baik dari pikiran, harapan, jiwa, nurani, serta ide. Segala yg ada dalam tubuh kita, kita sampaikan. Aku nulis dan suka kayak hamka, apalagi bang pi'ie. Nulis, dan terus membela kebenaran. Kayak pendekar dan jago yang membela segala prinsip kebenaran. Celengireng yang berdosa dan banyak nyampah kayak aye juga bisa bergune nih. Celeng yang busuk dan bersiung mampu mengubah keadaan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jodoh di Gadang

29 Juli 2022   09:18 Diperbarui: 29 Juli 2022   09:24 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"hai, apakah wanita ini boleh ikut bersama kita?"

"boleh. Asal mau tidur dan memasak untuk kami."

Pasmi yang mendengar percakapan itu kemudian menjawab pernyataan juru kemudi.

"tenang, aku bisa memasak."

Akhirnya Pasmi dibolehkan masuk ke kapal. Kapal pun siap berangkat menuju ke Sumatera. Pasmi meninggalkan tanah Jawa.

"wanita, kau seorang petani, membawa Pacul kemana-mana. Di sana kau mau bertani?"

"tidak tuan, ini pacul sangat berharga buatku."

"pacul itu kenapa ada batu di gagangnya. Bentuknya seperti kepala ular di gagang itu."

"maaf tuan, ini hanya pacul seorang petani. Kenangan dari seorang teman yang bisa ukir."

"macam itu ya."

Kemudian mereka berlangsung membersamai laju kapal. Melewati lautan dan ombak. Pasmi yang tidak bawa apa pun untuk membayar upah kapal, hanya bisa membayar dengan cara memasakkan makanan bagi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun