"wanita, masakanmu ini hanya bisa bakar ikan sama tempe saja kah?"
"Iya tuan, sejak kecil aku hidup di hutan dan tak bisa memasak. Hanya terbiasa makan makanan seperti ini."
"tak apa."
Siang dan malam selama beberapa minggu, mereka bersama Pamsi di kapal. Kadang Pasmi membantu menaikkan layar.
Akhirnya, mereka tiba di tanah rantau. Dengan bukit, hutan, dan ilalang yang memandang jauh.
"Tuan, terimakasih telah membawaku ke Sumatera."
Pasmi sangat berterima kasih pada mereka dan dia pun ikut bersama orang yang mengajak dia ke Sumatera.
"kita mau kemana?"
"Aku punya ladang di Sumatera. Peninggalan dari saudaraku. Kita hanya perlu ke sana. Mengurus ladang dan lahan."
"hmm."
Sambil menggaruk kepala, kebingungan dan menurut, Pasmi mengikuti dia. Sebuah rumah yang besar, bentuknya seperti kepala kerbau bertanduk. Luas dan besar atapnya.