Mohon tunggu...
Muhammad Maulida Masyfu
Muhammad Maulida Masyfu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif | Semester 4 | Program Studi Akuntansi Syari'ah | UIN Sunan Kalijaga

Suka membaca buku Saya orangnya gak nyusahin anda Belum menemukan konten apa yang ingin saya buat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendapat dan Perdebatan pada Instrumen Derivatif dalam Instrumen Keuangan Syariah

22 Maret 2024   12:45 Diperbarui: 26 Maret 2024   10:58 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendapat tentang instrumen derivatif pada instrumen keuangan syariah


Dalam manajemen risiko, instrumen derivatif ini bisa membantu instrumen keuangan syariah dalam mengelola risiko, seperti risiko harga serta risiko nilai tukar. Selain itu, instrumen derivatif dapat mempertinggi efisiensi pasar dengan menyediakan mekanisme buat transfer risiko dan hedging (lindung nilai). Instrumen derivatif dapat membantu investor mendiversifikasi portofolio dalam pengambilan return yang wajar, serta instrumen derivatif bisa memberikan akses kepada investor buat berinvestasi dipasar global.

contoh Studi masalah

Mirip dalam penelitian di negara Pakistan menemukan bahwa pertimbangan instrumen derivatif dalam industri keuangan Islam amat krusial karena kebutuhan untuk lindung nilai serta pengurangan risiko dalam lembaga keuangan Islam serta sementara pada negara Malaysia melalui Shariah Advisory Council (SAC) menganggap derivatif, menjadi instrumen lindung nilai serta mencipta kan maslahah bagi investor dan perekonomian di umumnya. Divalidasi atas dasar pesan yang tersirat tasyri'iyah (menciptakan maslahah) dan 'urf al-iqtisadi al-spesial (praktik awam yg terjadi secara spesifik dalam aktivitas ekonomi), kebolehan nya dibenarkan Jika digunakan buat tujuan lindung nilai.

Disamping pendapat pro di atas, ada beberapa pendapat kontra lainnya mirip, instrumen derivatif ini rumit dan sulit dipahami sehingga menyebabkan risiko bagi sedikit investor yg tidak memahami menggunakan baik. Selain itu disebutkan pula seperti diatas bahwasanya instrumen derivatif ini mengandung beberapa unsur yang menyeleweng berasal prinsip syariah, mirip terdapatnya unsur gharar, riba, serta maysir. Instrumen derivatif juga masih ada ketidakpastian hukum pada beberapa negara, dan biaya transaksi serta hedging instrumen derivatif tinggi.

konklusi

Instrumen derivatif mempunyai manfaat bagi investor serta pasar keuangan, tetapi jua ada beberapa risiko serta tantangan yang perlu dipertimbangkan. Penting bagi investor buat memahami dengan baik instrumen derivatif sebelum berinvestasi serta memastikan instrumen tadi sinkron menggunakan prinsip syariah. Prinsip syariah menegaskan bahwa pengembangan instrumen keuangan syariah wajib memperhatikan delapan prinsip mendasar buat menyelaraskan produk keuangan menggunakan hukum islam.

Instrumen ini bisa digunakan/dibolehkan pada hal lindung nilai (hedging) yg mestinya sinkron dengan prinsip syariah yg berfungsi menjadi diversifikasi risiko pada transaksi valuta asing serta atas dasar kebutuhan dan menyampaikan manfaat bagi investor serta perekonomian. Instrumen derivatif ini jua telah berpedoman pada fatwa DSN No. 82 Tahun 2011. Mungkin beberapa tantangan yg akan ada pada instrumen derivatif ini seperti kesulitan pengoperasian instrumen yang sinkron menggunakan syariah sebagai akibatnya sangat diperlukan apabila pada masa mendatang ada inovasi instrumen derivatif yang telah sinkron dengan prinsip instrumen keuangan syariah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun