Mohon tunggu...
Muhammad guntur
Muhammad guntur Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mahasiswa

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM semoga kita di berikan umur yang panjang

Selanjutnya

Tutup

Analisis

14 tema dengan teori di bawah ini

17 Januari 2025   21:19 Diperbarui: 19 Januari 2025   06:41 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Martin Hoffman, seorang psikolog perkembangan, mengemukakan bahwa empati bukanlah suatu kemampuan yang hanya muncul begitu saja pada individu, melainkan sebuah proses yang berkembang secara bertahap seiring waktu. Hoffman mengidentifikasi beberapa komponen dalam teori empatinya yang penting untuk memahami bagaimana empati berfungsi dalam kehidupan sosial kita.

1. Pengertian Empati

Hoffman mendefinisikan empati sebagai respons afektif terhadap perasaan orang lain yang muncul setelah individu merasakan atau memahami keadaan emosional orang lain. Empati melibatkan kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain, baik secara langsung maupun melalui perspektif kognitif.

2. Empati dan Perkembangan Sosial

Dalam teori Hoffman, empati dianggap berkembang seiring dengan usia dan pengalaman sosial. Artinya, empati tidak muncul begitu saja pada saat kelahiran, melainkan merupakan kemampuan yang semakin berkembang seiring dengan bertambahnya usia dan meningkatnya kompleksitas interaksi sosial.

Tahapan Perkembangan Empati Menurut Hoffman

Hoffman menyarankan bahwa empati berkembang dalam beberapa tahapan, yang setiap tahapan mencerminkan pemahaman yang semakin dalam tentang perasaan orang lain serta kemampuan untuk meresponsnya dengan cara yang lebih tepat. Tahapan ini berkaitan erat dengan perkembangan kognitif dan sosial seorang individu. Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan empati menurut Hoffman:

1. Tahap Empati Emosional Dasar (0--2 tahun)

Pada tahap awal kehidupan, bayi sudah mulai menunjukkan respons terhadap perasaan orang lain meskipun belum sepenuhnya mengerti perasaan tersebut. Misalnya, bayi mungkin menangis saat mendengar suara orang lain menangis, atau menunjukkan kegembiraan saat melihat orang lain tersenyum. Pada tahap ini, empati lebih bersifat emosional dasar, yaitu respons afektif terhadap emosi orang lain. 2. Tahap Empati yang Terkait dengan Perbedaan Perspektif             (2--6 tahun)

Seiring bertambahnya usia, anak mulai dapat mengenali bahwa orang lain memiliki perasaan yang berbeda dengan perasaannya sendiri. Pada tahap ini, anak mulai menunjukkan kemampuan untuk merespons emosi orang lain secara lebih tepat. Misalnya, jika teman mereka sedih karena kehilangan mainan, anak mungkin akan menawarkan mainan mereka sebagai bentuk empati. Mereka mulai memahami bahwa orang lain memiliki pengalaman emosional yang berbeda dari diri mereka sendiri.

3. Tahap Empati Kognitif dan Moral (6 tahun ke atas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun