Mohon tunggu...
MUHAMMAD FIRASYA
MUHAMMAD FIRASYA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pengusaha

semangatt

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jalan Menuju Langit

5 Oktober 2024   08:45 Diperbarui: 5 Oktober 2024   08:46 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lalu pada hari pertama di universitas terasa seperti petualangan baru bagi Andik. Gedung-gedung megah, lingkungan yang ramai, dan atmosfer akademis yang kental membuatnya terpesona. Ia memandangi sekeliling dengan rasa ingin tahu, sambil mengingat semua perjuangan yang membawanya ke titik ini.

Di dalam kelas, Andik bertemu dengan dosen-dosen yang sangat berpengalaman dan cerdas. Mereka menyampaikan materi dengan penuh semangat, menjadikan setiap pelajaran menjadi hidup. Andik merasa terinspirasi untuk belajar lebih giat. Di sampingnya, ada teman-teman baru yang juga memiliki minat yang sama dalam astronomi. Salah satunya adalah Nia, seorang gadis yang berasal dari kota besar dan memiliki pengetahuan luas tentang sains.

Setelah beberapa minggu beradaptasi, Andik mulai merasa nyaman dengan ritme kehidupan kampus. Ia aktif mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari seminar hingga workshop. Suatu hari, Andik dan Nia menghadiri seminar tentang eksplorasi luar angkasa. Di sana, mereka bertemu dengan seorang ilmuwan terkenal yang berbagi pengalamannya dalam misi luar angkasa.

"Jika kamu ingin menjadi astronom, ingatlah untuk tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari pengalaman langsung," kata ilmuwan tersebut. "Jangan takut untuk bertanya dan mencari tahu lebih banyak."

Kata-kata itu membekas di hati Andik. Ia bertekad untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang bidangnya dan mencari kesempatan untuk belajar dari pengalaman nyata.

Beberapa bulan kemudian, Andik mendapat kesempatan untuk bergabung dalam proyek penelitian tentang eksoplanet. Proyek ini dipimpin oleh seorang profesor terkemuka dan melibatkan tim peneliti dari berbagai disiplin ilmu. Andik merasa sangat beruntung bisa terlibat dalam proyek ini, meskipun ia tahu tantangannya akan sangat besar.

Selama beberapa bulan ke depan, Andik bekerja keras. Ia melakukan penelitian literatur, menganalisis data, dan berpartisipasi dalam diskusi kelompok. Terkadang, ia merasa kewalahan dengan beban kerja, tetapi semangatnya untuk belajar membuatnya terus maju.

"Jangan lupa untuk menikmati prosesnya, Andik," kata Nia saat mereka beristirahat. "Ini adalah kesempatan langka yang tidak semua orang dapatkan."

Andik mengangguk, menyadari bahwa setiap langkah kecil menuju tujuannya adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar. Ia mulai merasakan bahwa ilmu pengetahuan bukan hanya tentang teori, tetapi juga tentang kolaborasi dan kebersamaan.

Di tengah kesibukan penelitian, Andik juga dihadapkan pada ujian tengah semester yang cukup menantang. Meskipun ia merasa telah belajar dengan baik, beberapa soal terasa sulit dan tidak sesuai harapannya. Setelah ujian, ia merasa cemas dan sedikit frustrasi.

Andik duduk di taman kampus, memandangi langit. Ia teringat saat-saat ia merasa ragu ketika ujian di sekolah menengah. "Ini bukan akhir dari segalanya," bisiknya pada diri sendiri. Ia kembali teringat pada nasihat Pak Dahlan: "Setiap kegagalan adalah langkah menuju kesuksesan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun