Mohon tunggu...
Muhammad Bar
Muhammad Bar Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar

Tulisan di sini semuanya fiktif belaka. Kalau ada yang benar mungkin kebetulan atau mungkin kebenaran yang kebetulan difiktifkan. Budayakan beri nilai dan komentar Mari bersama-sama kita belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hartaku Kembali dalam Bentuk Lain

1 Oktober 2016   00:08 Diperbarui: 1 Oktober 2016   00:32 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Panas, pusing, mual, lemas,” Aku sebutkan semua. “Kepalaku rasanya seperti ada yang mencet-mencet.” Tambahku.

“Tidak Batuk pilek?”

“Tidak,”

“Sejak kapan sakitnya?”

“Tadi siang, habis pulang kuliah badan mulai panas,” jawabku sekenanya.

“Silahkan tiduran di sana, Mas. Saya periksa dulu.”

Aku tiduran di kasur yang sebelumnya aku menimbang berat badan. Dokter mengeluarkan stetoskopnya, memasangnya di telinga seperti headset, lalu meraba-raba ke dalam bajuku, memeriksa. Setelah itu giliran memeriksa tekanan darah.  Selesai, kami kembali ke posisi saling berhadap-hadapan.

Dokter memperbaiki posisi duduknya. Berdehem, ancang-ancang menjawab, “Ini baru sehari ya, tapi panasnya sudah seperti ini,” Dokter hening sejenak, “Sekarang ini sedang musim hujan, nyamuk-nyamuk makin berkeliaran dan cuaca melemahkan daya tahan tubuh. Artinya apa? Ini gejalanya mirip demam berdarah. Besok kalau panasmu belum turun tolong diperiksakan ke rumah sakit, untuk dicek darah,” aku mengangguk. Dugaanku sama, tapi ini buruk. “nanti saya kasih surat rujukan.” Dokter mengambil kertas dan bolpen, “Ini saya buatkan resep dulu,” katanya sambil mencoret-coret. Dugaanku dengan dugaan Dokter sama, namun bukan berarti dapat disimpulkan ‘betul’. Hanya waktu yang bisa membuktikan.

Aku keluar, Mas Andi langsung mengampiriku, penasaran bertanya, “Bagaimana?”

“Menurut prediksi Dokter aku terkena demam berdarah. Besok kalau panasnya belum turun, disuruh periksa ke rumah sakit.”

“Besok kalau mau periksa, aku antarin lagi tidak apa-apa kok.” ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun