Mohon tunggu...
muhammad ariana setiawan
muhammad ariana setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Bismilallhirrahmanirrahim ...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Space Generation

1 Februari 2020   12:01 Diperbarui: 1 Februari 2020   12:12 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" ayo kita harus cepat, sebelum bel masuk berbunyi" Jelas Lia. Figo tertawa

" kita kan bisa kembali ke masa lalu tak prlu khawatir kita akan telat masuk kelas" jelas Figo. Figo pun berjalan terlebih dahulu masuk kedalam lubang hitam tersebut dan seketika ia menghilang, lalu di susul Lia dan aku yang merasa ketakuakan untuk masuk kedalam lubang menyeramkan itu. 

"tidak apa yu ayo" jelas Lia menenagkanku, aku dan Lia sudah bersahabt lama sekali dan aku percaya padanya. Akhirnya aku mencoba masuk dengan mata tertutup bersama dengan Lia. Ketika masuk kedalam lubang itu memeng terasa seikit ada getaran-getaran yang terjadi di tubuhku namun akhirnya aku bisa beradaptasi dan mulai membuka mataku, hanya terlihat satu titik cahaya yang terus membesar dan membesar dan ternyata aku telah berpindah tempat ke suatu ruangan yang aku tidak tahu ini dimana. 

Ruangan yang sangat berantakan, dengan lantai marmer dan alat-alat aneh di meja dan lemari kaca , luasnya munkin hanya sebesar kamarku, namun ruangan ini penuh dengan barang-barang yang aku tidak tahu itu apa. "gawat ya ..." Figo menyambut kami dengan ekspresi tak menyenangkan

"ada apa?" tanya Lia, 

"nampaknya para pemimpin otoritas telah mengetahui rencana kita, mereka sudah menangkap kakek tua" jelas Figo. 

"berarti kita harus bergerak cepat, sebelum semuanya terlambat" jelas Lia dengan nada yang sangat serius. Aku masih tidak mengerti sebenrnya apa yang sedang terjadi, belum sempat aku bertanya kepada Lia, tiba-tiba atap ruangan runtuh aku mencoba menghindari puing yang jatuh, namun aku gagal, aku tertimpa dan terjepit reruntuhan yang ternyata tidak terlalu sakit. 

Kejadian tersebut membuat ku terpisah beberap meter dengan Lia dan Figo yang berhasil menghindar dari puing-puing bangunan yang runtuh. Melihat keadaanku Lia dan Figo berlarikearahku hendak membatu ku keluar dari rereuntuhan, namun betapa terkejutnya aku, tiba --tiba terdengar suara tembakan dan bersamaan dengan itu Lia dan Figo terjatuh dan terkulai tak berdaya tak lama setelah itu, sesuatu menanancap di punggu ku, penglihatan ku mulai kabur dan akhirnya akupun jatuh pingsan .

~~~

Aku pun tersadar didalam sebuah mobil transparan, tangan ku tak bisa di gerakan sepertinya terikat suatu tali transparan aku melihat Figo dan Lia tengah berbincang serius dan akhirnya mereka menyapa ku 

" kau baik-baik saja yu" tanya Lia " aku hanya mengangguk, "sepertinya tadi adalah jebakan yang disusun pemimpin otoritas untuk menangkap kita." Jelas Lia dengan nad yang lebih serius lagi sekarang .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun