Mohon tunggu...
Muhammad Al Fahri
Muhammad Al Fahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Blog ini saya buat untuk menuangkan opini saya sebagai penulis terkait kejadian-kejadian yang sedang terjadi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Teknologi Terhadap Kesehatan Mental: Menggali Dampaknya di Berbagai Usia

5 Januari 2024   10:04 Diperbarui: 5 Januari 2024   10:18 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain tips-tips yang disebutkan di atas, penting juga bagi dosen dan orang tua untuk mendukung mahasiswa/i dalam menggunakan media sosial secara sehat. Dosen dan orang tua dapat membantu mahasiswa/i untuk membatasi waktu penggunaan media sosial, mengajak mahasiswa/i untuk melakukan aktivitas fisik dan sosial, serta berbicara dengan mahasiswa/i tentang media sosial.

6. Stres Pekerjaan dan Teknologi di Era Digital

Kondisi kerja yang kompetitif dan tekanan untuk tetap terhubung secara konstan dapat menyebabkan stres pekerjaan yang signifikan. Pada topik ini, kita akan membahas bagaimana penggunaan teknologi di tempat kerja dapat mempengaruhi kesehatan mental pekerja dan strategi yang dapat diterapkan untuk meminimalkan dampaknya

Teknologi di era digital telah merubah fundamental cara kita bekerja, menciptakan lingkungan yang penuh dengan potensi dan tantangan. Salah satu aspek yang semakin mendapatkan perhatian adalah dampak teknologi terhadap stres pekerjaan. Dr. Sarah Johnson, seorang psikolog industri terkemuka, mengamati bahwa terhubung secara konstan dengan pekerjaan melalui perangkat digital dapat memberikan tekanan tambahan pada karyawan. Dalam lingkungan yang selalu aktif dan terkoneksi, batas antara kehidupan pribadi dan profesional semakin terabai, menyebabkan stres yang terus menerus.

Selain itu, Profesor James Anderson, seorang ahli manajemen sumber daya manusia, menekankan bahwa tekanan pekerjaan yang terus meningkat dapat menyebabkan burnout, yang sering kali terkait dengan pemanfaatan teknologi yang tidak bijaksana. Dalam era di mana notifikasi dari email dan aplikasi terus-menerus menggoda perhatian, pekerja sering merasa sulit untuk benar-benar istirahat, bahkan ketika mereka tidak berada di tempat kerja fisik. Ini mengarah pada penurunan produktivitas, kualitas hidup yang menurun, dan krisis kesejahteraan mental.

Dalam konteks ini, Dr. Maria Rodriguez, seorang pakar kesehatan mental di tempat kerja, menyoroti pentingnya membangun budaya perusahaan yang mendukung kesejahteraan mental. Menurutnya, perusahaan perlu mengembangkan kebijakan yang sejalan dengan perkembangan teknologi, memberikan pelatihan tentang manajemen stres, dan mendorong karyawan untuk mengambil cuti yang seimbang. Keterlibatan yang positif dengan teknologi, seperti menggunakan aplikasi meditasi atau program manajemen waktu, juga dapat membantu mengurangi dampak stres yang diinduksi teknologi.

Namun, penelitian terbaru oleh Dr. Andrew White, seorang ahli ergonomi, menyoroti bahwa solusi satu ukuran tidak cocok untuk semua. Beberapa individu mungkin merespon lebih baik terhadap pendekatan yang mengintegrasikan teknologi dalam manajemen stres, sementara yang lain mungkin memerlukan pemisahan yang lebih tegas antara kehidupan pribadi dan profesional. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan yang personal dan fleksibel dalam mengelola dampak stres pekerjaan yang disebabkan oleh teknologi di era digital.

7. Peran Pendidikan Digital dalam Kesehatan Mental Siswa

Pendidikan digital telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan saat ini. Fokus pada kemampuan pengajaran yang memperhatikan kesejahteraan mental siswa adalah suatu keharusan. Melalui topik ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana integrasi teknologi dalam pendidikan dapat mendukung atau mengganggu kesehatan mental siswa.

Dalam era di mana teknologi mendominasi setiap aspek kehidupan, peran pendidikan digital dalam mendukung kesehatan mental siswa menjadi lebih kritis. Dr. Rebecca Turner, seorang psikolog pendidikan yang terkenal, menyoroti bahwa pendidikan digital dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan literasi kesehatan mental di kalangan siswa. Melalui platform online, siswa dapat mengakses informasi dan sumber daya yang dapat membantu mereka memahami dan mengelola kesehatan mental mereka dengan lebih baik.

Profesor Alex Roberts, seorang ahli pendidikan digital, menambahkan dimensi baru dengan merinci bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memberikan dukungan psikologis secara langsung. Aplikasi dan platform kesehatan mental dapat memberikan siswa akses ke panduan kognitif-behavioral, meditasi, dan sumber daya pengelolaan stres, membantu mereka mengembangkan keterampilan untuk mengatasi tekanan akademis dan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun