Waktu dan Tempat penelitian
      Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2023 sampai selesai, terhitung dari kapan judul dipilih dan pelaksanaan penelitian sampai pada penyusunan laporan penelitian menjadi hasil dari penelitian. Lokasi penelitian tentang "Dampak Bullying pada Masa Perkembangan Anak di Usia Remaja" ini dilakukan di SMP Negeri 31 Semarang.
Populasi dalam Penelitian
      Dalam penelitian ini kami mengambil sampel 6 orang dari SMP Negeri 31 Semarang. Berdasarkan data yang sudah dikatakan oleh 6 narasumber dirasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan dari penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
      Dalam penelitian kualitatif, beberapa pendekatan pendekatan pengumpulan data digunakan. Wawancara dan observasi adalah metoden yang digunakan.
- Observasi
- Menurut Sutrisno Hadi (1986), observasi adalah aktivitas yang rumit yang terdiri dari sejumlah proses biologi dan psikologis. Kemampuan untuk mengamati dan mengingat adalah dua dari yang paling signifikan. Teknik  pengumpulkan data untuk suatu penelitian digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, atau  kejadian alam, dan jika ukuran responden yang sedang diamati tidak terlalu besar.
- Wawancara
- Percakapan yang memiliki tujuan spesifik disebut wawancara. Percakapan itu diadakan oleh dua pihak., pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang menanggapi . Melalui wawancara yang mendalam mungkin untuk belajar lebih banyak mengenai apa yang terjadi dalam kepala dan hati orang, perspektif mereka mengenai berbagai masalah, arti dari perkataan mereka, dan informasi lain yang tidak dapat dipelajari melalui observasi sederhana.
Teknik Analisis Data
Penyajian data adalah metode untuk menganalisis penelitian, ketika aktivitas kumpulan data disusun, sehingga ada kesempatan untuk menarik kesimpulan. Penyajian data dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat naratif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mayoritas responden yang menyatakan bahwa bullying adalah tindakan menghina, melecehkan, dan memukul dengan maksud untuk menyakiti orang lain. Tampaknya untuk mendukung pernyataan Rigby di Lestari (2016: 149) bahwa bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti orang lain.
Keyakinan mereka yang melihat bullying tidak memiliki efek negative, bullying telah dilakukan secara tidak sengaja oleh pelaku, yang tampaknya telah menerimanya sebagai praktik standar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Harold J. Heriyanto (2014) bahwa persepsi adalah bagaimana seseorang mempersepsikan sesuatu. Apa yang seseorang mangeartikan atau memansang tentang sesuatu. (Hardi, Kharis, and Aini 2019)