Keputusan Mbappe di musim panas 2022 itu membuat Real Madrid kecewa berat. Mereka merasa dikhianati dan dipermainkan setelah berusaha keras mengejar Mbappe selama berbulan-bulan. Presiden Madrid Florentino Perez bahkan mengancam tak akan pernah mengejar Mbappe lagi kapanpun nanti.
Menyingkirkan Hantu Kegagalan
Terbentuknya pasukan Mbappe, Lionel Messi, dan Neymar di PSG seharusnya membawa klub itu meraih banyak gelar prestisius. Namun, faktanya sangat berbeda.
PSG kembali tersingkir dari Liga Champions di babak 16 besar musim 2022/2023, setelah dikalahkan Bayern Muenchen. Performa Mbappe yang kurang produktif dan banyak membuang peluang emas menjadi sorotan utama.
Kegagalan itu membuat skuat mahal PSG langsung bubar. Messi dan Neymar yang tertekan oleh intimidasi dari para ultras, memilih untuk pindah ke kompetisi yang lebih rendah di Amerika Serikat (MLS) dan Arab Saudi.
Meski ditinggalkan rekan-rekannya, Mbappe memutuskan bertahan di Paris dengan semangat tak pernah padam untuk meraih trofi idamannya. Determinasi pemain berjuluk Donatello ini membuahkan hasil pada musim 2023/2024.
Penampilan gemilangnya menjadi aktor penting di balik kelolosan PSG ke babak semifinal Liga Champions. Mbappe sukses mencetak dua gol ketika timnya menghempaskan Barcelona dengan skor membuncah.
Kendati demikian, ambisi Mbappe untuk meraih gelar Liga Champions sekali lagi kandas. Stagnan selama tiga musim tanpa trofi idamannya itu rupanya membuatnya berkesimpulan untuk mencari tantangan baru di Real Madrid.
Pengorbanan demi Cita-cita
Keputusan pindah ke Real Madrid sekali lagi menuai kontroversi dari kalangan fans dan pengurus PSG. Namun, Mbappe rupanya sudah bertekad untuk mengorbanankan banyak hal demi mewujudkan cita-citanya.
Dilansir dari RMNC Sport, bomber kelahiran Paris itu siap melepaskan pendapatan jutaan euronya di klub raksasa Prancis tersebut. Upah Mbappe bersama Real Madrid disebut-sebut hanya sebesar 1 juta pound sterling per musim, atau sekitar Rp 19,9 miliar dengan kurs saat ini.