Genta  : Tapi menurut hemat aku, itu tergantung dari manusianya, yah kita menciptakan pisau kalau pisau itu digunakan untuk memotong sayur itu menjadi baik dan apabila digunakannya untuk membunuh orang menjadi tidak baik.
Gema  : Lihat yang terjadi, ternayata pisau itu digunakan untuk membunuh banyak orang, demi harta, tahta dan wanita, pisau itu dikuasa oleh nafsu dan ketamakan.
Genta  : lalu kenapa kamu terus mempalajari matematika?
Gema  : karna untuk perjalanan kita nanti, kita haru memiliki rencana yang pasti tapi kita harus mempelajari ketidakpastian hasilnya dalam perjalanan kita. Agar tidak ada kekecewaan yang mendalam dan akhirnya kita akan saling menyalahkan, sia-sia nanti perjalanan kita. Karna aku siap dengan perjalanan yang memiliki rencana ini, kamu kapan siapnya ?,sudahlah jangan bersembunyi terus dari ketakutan-ketakutan yang ada dikepalamu.
Genta  : Kita membutuhkan waktu untuk melakukan perjalanan secara terang-terangan, kita harus tetap bersembunyi agar kita dapat memahami keadaan.
Gema  : Bukan untuk dapat memahami keadaan tapi karna kamu takut dengan keadaan
Genta  : kita harus memikirkan segala sesuatunya.
Gema  : Misalnya?
Genta  : kita harus waspada terhadap orang-orang yang memberikan apresiasi terhadap apa yang sudah kita lakukan, apalagi ketika kita ikut berdampingan dengan mereka, kita harus memahami watak orang-orang, sebab pasti ada orang yang tidak suka apabila yangkita lakukan memberikan kebaikan, bukan persoalan kebaikannya tapi tentang siapa yang akan dihargai karna kebaikannya, dan orang yang tak merasa dihargai karna ketiakmampuannya akan tidak suka dengan kita dan itu mengganggu keharmonisan dan juga mengganggu perjalanan kita.
Gema  : cara berfikir mu memang sangat kedepan dan memiliki daya kritis yang tajam, tapi yang sayangnya terlalu berlebihan, sederhana saja kita berfikir.
Genta  : aku tidak bisa sederhana itu, awalnya juga aku berikir sederhana, dari cara berfikir sederhana, aku tidak memiliki kecurigaan, dan selalu percaya kepada siapapun dari situlah itu aku lengah terhadap orang-orang yang memiliki keangkuhan didalam dirinya, kepercayaanku sudah dihancurkan. Dan aku menjadi korbannya, aku merasa yang disalahkan oleh orang-orang yang terhasut, mereka dihasut oleh orang  yang memiliki keangkuhan , karna merasa tersaingi dengan kemampuan ku, asal kamu tahu, di saat itulah mental aku terganggu, aku mengurung diri dalam kamar, aku tidak berani keluar karna aku tidak percaya kepada siapapun.