Dalam kata-kata Bernard Baruch, "Jadilah dirimu apa adanya dan katakan apa yang kamu rasakan, karena mereka yang keberatan tidak penting, dan mereka yang penting tidak keberatan."
Menjadi diri sendiri di dunia yang terus-menerus berusaha menjadikan kita sesuatu yang lain adalah pencapaian terbesar. Kita mungkin tidak bisa mengendalikan segala peristiwa, tetapi kita selalu dapat memutuskan untuk tidak dipengaruhi olehnya.
Kita pikir semesta akan kecewa ketika kita gagal pada momen tertentu, sedangkan kita hanya sedang menjalani apa yang menjadi kesejatian diri kita. Tetapi kita keliru; semesta memang mengharapkan setiap orang menjadi demikian.
Pada akhirnya, kita tahu bahwa tidak selamanya dunia ini tentang menang dan kalah. Justru kebanyakan, semua ini adalah tentang menang dan menang. Kita perlu memeriksa diri kita tentang seberapa sudinya kita membiarkan orang lain menikmati kebanggaannya sendiri.
Di samping itu, kita tetap puas terhadap diri sendiri dengan kesadaran bahwa selamanya kita berada dalam tangga pengembangan diri yang tiada batas.
"Let others pride themselves about how many pages they have written; I'd rather boast about the ones I've read," urai Jorge Luis Borges. Atau dalam kata-kata Lao Tzu, "Ketika Anda puas menjadi diri sendiri dan tidak membandingkan, semua orang akan menghormati Anda."
Sekarang sisa dari semuanya: sudikah Anda membayar harga itu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H