Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Melayang di Ruang Hampa

21 Mei 2021   13:57 Diperbarui: 21 Mei 2021   14:49 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku tidak mau sekadar hidup untuk melayang-layang di ruang hampa | Ilustrasi oleh Free-Photos via Pixabay

"Tapi aku bisa mengendalikan diriku tadi."

"Itu disebut lucid dream, suatu mimpi di mana kamu dapat mengendalikan dirimu sendiri di dalam mimpi, bahkan beberapa orang benar-benar tersadar bahwa mereka sedang bermimpi."

"Kalau begitu, kenapa kita tidak hidup selamanya dalam mimpi saja, Bu?" tanya Aneska dengan lugu.

"Ah, kamu itu ... bagaimana kalau mimpi buruk selamanya?" sangkal Ibu.

Butuh beberapa detik bagi Aneska untuk menjawab, "Tapi, Bu, apa yang menjamin bahwa kehidupan kita bukanlah mimpi?"

"Maksudmu?"

"Apa yang menjamin bahwa kehidupan yang kita anggap sebagai realitas ini bukanlah mimpi? Bagaimana kalau ternyata aku ini sedang tertidur di rumah Nenek?"

"Kamu semakin aneh saja akhir-akhir ini. Ibu kira kamu terlalu mengawang."

"Konon, Lao Tzu bermimpi bahwa dia adalah seekor kupu-kupu. Sekarang dia tidak tahu lagi, apakah dia seorang manusia yang bermimpi menjadi kupu-kupu, atau apakah dia seekor kupu-kupu yang bermimpi menjadi manusia."

"Betapa malangnya," hemat Ibu.

Aneska tahu bahwa ibunya tidak begitu tertarik terhadap apa yang dibicarakannya. Dia pun hanya melamun dan memandang kosong setumpukan kertas di tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun