Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

7 Alasan untuk Tetap Bersantai Bersama Keruwetan Hidup

18 Mei 2021   07:36 Diperbarui: 20 Mei 2021   18:01 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada banyak alasan kuat mengapa sebaiknya kita tetap bersantai bersama keruwetan hidup | Ilustrasi oleh Free-Photos via Pixabay

Pada kenyataannya, kekayaan (yang selama ini orang-orang perjuangkan) tidaklah berkorelasi dengan kebahagiaan. Pemenuhan kebutuhan dasar hanya membuat perbedaan yang sangat kecil terhadap kesejahteraan manusia secara keseluruhan.

Tetapi dengan menghargai kebahagiaan kita ketimbang uang, kita akan melakukan apa saja untuk menghabiskan waktu bersama teman, keluarga, rekan kerja. Ini memicu makna kehidupan yang besar terhadap diri kita sehingga kebahagiaan dapat lebih lekat dalam diri kita.

Sekarang Anda dapat mengerti betapa pentingnya untuk memprioritaskan orang ketimbang benda atau karier.

4. Setiap orang memakai “kacamatanya” masing-masing

“Kacamata” yang saya maksud di sini adalah cara kita dalam memandang sesuatu. Dan kenyataannya, kita semua memiliki “kacamatanya” masing-masing.

Apa yang saya katakan tentang A mungkin tidak sama dengan apa yang Anda katakan. Karena alasan yang berdasar, kita memiliki paradigma yang berbeda. Paradigma itulah yang memicu perbedaan kita dalam menanggapi sesuatu.

Oke, mungkin Anda berdalih bahwa 1 + 1 tetaplah sama dengan 2 bagi semua orang. Ya, siapa yang menyangkal. Dalam hal kebenaran matematis, kita semua memiliki jawaban yang serupa karena jawaban yang benar memang tersedia.

Tapi ini tidak berlaku dalam hal kebenaran indrawi. Kita memiliki kemampuan yang berbeda dalam menggunakan indra kita. Bagi Anda, mungkin jeruk itu enak karena manis. Tapi bagi saya tidak enak, karena saya suka jeruk sedikit masam.

Inilah mengapa kita harus tetap bersantai dalam perbedaan opini, asumsi, pendapat, atau persepsi. Kita memakai “kacamata” yang berbeda, jadi kita melihat realitas dengan cara yang tidak sama.

Jika Anda menggunakan kacamata berkaca merah, Anda akan melihat segalanya berwarna merah.

Ketika beberapa orang menganggap saya aneh karena banyak kelainan, saya hanya katakan, “Bukannya aku gila, tapi pemikiranku berbeda dengan kalian.”

Tidaklah perlu perbedaan itu memicu ledakan konflik. Karena kemungkinannya, hidup punya jawaban tak terbatas terhadap segala persoalannya. Jadi, santai saja.

5. Yang ada hanyalah saat ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun