Jika Anda benar-benar peduli, ada banyak orang di dunia ini yang menjalani kehidupannya bagaikan kelelawar yang tertidur panjang di gua. Maksud saya, beberapa dari kita menjalani kehidupan untuk sekadar makan, tidur, dan tertawa. Dan buang air.
Rasa keingintahuan mereka beku, atau bahkan benar-benar mati. Mereka beranggapan bahwa hidup memang sudah adanya begitu, jadi tidak ada lagi yang harus dicari. Apa yang mereka ketahui dirasanya sudah cukup untuk bertahan hidup.
Dan pada dasarnya, mereka tenggelam dari peradaban. Ya, ini berasal dari sesuatu yang sepele: rasa tidak ingin tahu. Jadi, coba bangkitkan rasa ingin tahu Anda untuk membangun alasan kuat dalam membaca buku. Motivasi adalah api penyulut obor dari jiwa.
Terlalu banyak hal yang mengalihkan perhatian
Saya menjadi saksi sebuah tragedi mengerikan di mana dunia maya (yang pada dasarnya penuh kepalsuan) berhasil menghipnotis banyak orang agar mengalihkan dunia nyatanya ke sana.
Kita melihat orang-orang di sekitar kita begitu rajin menatap ponsel, memeriksa notifikasi setiap menit, dan kemudian merasa disibukkan dengan hal tersebut. Atau mungkin Anda adalah salah satunya (?)
Mereka merasa tidak punya waktu untuk membaca buku. Pesan dari doi dirasanya lebih penting daripada pengetahuan baru.
Atau orang-orang dewasa yang begitu sibuk dengan karier. Apa yang terlintas di pikiran mereka hanyalah seputar uang. Dan apa itu buku? "Buku hanyalah tumpukan kertas yang mencuri waktu Anda dalam mencari uang." Begitu pikir mereka.
Tidak tahu cara membaca buku dengan nyaman
Saya bertanya kepada beberapa teman tentang alasan mereka tidak suka membaca buku. Jawabannya cukup serupa: membaca buku membuat mereka mengantuk.
Dan alasan itu juga pernah tertanam dalam kacamata saya. Namun setelah berhasil membangun kebiasaan membaca buku, apa yang saya sadari adalah saya berhasil menemukan cara agar nyaman dalam membaca buku.
Saya tidak tahu apakah ini cocok untuk Anda, tapi saya biasa membaca buku sembari makan camilan, atau minum kopi dan semacamnya. Dan saya tidak sering membaca buku di kamar, apalagi di atas ranjang yang empuk.
Saya lebih sering membaca buku di tempat terbuka, tempat di mana semesta menatap saya dengan manis. Meskipun sulit untuk menemukan tempat seperti itu yang sunyi, tapi itu ampuh bagi saya untuk tidak mengantuk. Dan lagi, posisi duduk tegak dan menikmati adalah kuncinya.