Mohon tunggu...
Muhamad Rafli Pribadi
Muhamad Rafli Pribadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Mercubuana

NIM : 43223010022 Jurusan : Akuntansi Kampus : Universitas Mercu Buana Jakarta Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   15:43 Diperbarui: 28 November 2024   15:43 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Kramat/Status Sosial:

  • Kekuasaan: Ambisi untuk memiliki kekuasaan dan pengaruh.
  • Kepercayaan: Keinginan untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
  • Disegani dan Dipuji-puji: Hasrat untuk mendapatkan pengakuan dan pujian dari masyarakat.

Metode Pemahaman Diri

Ki Ageng Suryomentaram menekankan bahwa dengan memahami diri sendiri secara jujur dan mendalam, seseorang dapat mengendalikan keinginan-keinginan tersebut. Ia mengajarkan bahwa pemahaman ini tidak tergantung pada kondisi eksternal, seperti tempat atau waktu, melainkan merupakan proses internal yang harus dilakukan secara konsisten.

Powerpoint Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Powerpoint Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Prinsip-Prinsip Kunci

  • Kejujuran Diri: Menyadari dan menerima keadaan diri sendiri tanpa kepura-puraan.
  • Refleksi Mendalam: Melakukan introspeksi untuk memahami motivasi di balik setiap keinginan.
  • Kesadaran Situasional: Menyadari bahwa keinginan harus dievaluasi dalam konteks kehidupan saat ini ("Saiku, ing kene, lan ngene").

Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Dengan menerapkan ajaran Pangawikan Pribadi, individu dapat mencapai keseimbangan hidup yang lebih baik. Ini mencakup:

  • Mengurangi ketergantungan pada hal-hal material yang bersifat sementara.
  • Membangun hubungan sosial yang lebih sehat melalui pengertian terhadap diri sendiri dan orang lain.
  • Mencapai kebahagiaan sejati dengan cara hidup sewajarnya, tidak berlebihan namun juga tidak berkekurangan.

Powerpoint Dokpri
Powerpoint Dokpri

Sebaliknya, Mungkret menggambarkan kondisi ketika keinginan tidak tercapai, yang menyebabkan individu merasa menyusut atau kehilangan harapan. Dalam hal ini:

Ki Ageng Suryomentaram juga menekankan bahwa semua manusia memiliki "rasa sama", yaitu kesamaan dalam mengalami keinginan dan kekecewaan. Ini menciptakan dasar untuk empati dan pemahaman antar individu. Dalam konteks ini, ia merumuskan prinsip "6 SA", yang mencakup:

1. Sa-butuhne (sebutuhnya): Memenuhi kebutuhan sesuai dengan tingkat kebutuhan yang sebenarnya

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun